22 Tahun Telkomsel: Perjalanan Panjang Operator Selular Terbesar di Indonesia

Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah

JAKARTA, KabarMedan.com | Hari ini 26 Mei 2017, operator selular terbesar di Indonesia, Telkomsel merayakan hari jadinya yang ke-22. Seusia anak-anak remaja yang tengah beranjak dewasa.

Seiring berjalannya usia, pasang surut silih berganti. Tapi untungnya, Telkomsel berhasil melalui semua rintangan itu dan mengukuhkan diri jadi operator seluler nomor satu di Indonesia.

“Saya bersyukur pendahulu Telkomsel dulu agak ngawur, bangun di tempat pelosok, asal bangun saja. Ternyata, itu malah jadi kekuatan kita sekarang. Sementara yang lain, mulainya dari kota,” kata Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah, seperti dikutip dari detikINET.

Harus diakui, baru Telkomsel satu-satunya operator yang sinyal selulernya menjangkau hingga ke pelosok negeri. Dari Sabang sampai Merauke, dari Timor hingga ke Talaud.

Ririek menjelaskan, salah satu keunggulan Telkomsel yang tak dimiliki oleh kompetitornya, mereka berhasil jadi pionir dalam membangun jaringan di daerah-daerah. Itulah yang kemudian membuat Telkomsel berjaya di luar Pulau Jawa.

“Sekarang itu bangun di daerah lebih menantang. Kami untungnya terbantu dengan sinergi TelkomGroup. Meskipun sudah melayani 95% populasi penduduk, pekerjaan kami belum selesai. Masih banyak wilayah yang harus kami cover,” paparnya.

Telkomsel sejak awal berdiri memang sudah merasakan asam garam membangun dari pinggiran. Perusahaan ini dulunya bermula dari sebuah proyek percontohan Telkom pada 14 Oktober 1993 di Batam dan Bintan.

Proyek nekat itu pun didaftarkan ke GSM Association dengan nama Telkomsel pada 2 Mei 1994. Setelah melalui berbagai polemik, PT Telekomunikasi Selular dengan brand Telkomsel itu akhirnya resmi berdiri di Indonesia pada Jumat, 26 Mei 1995.

Dalam rentang 22 tahun, Telkomsel yang tadinya hanya sebuah proyek percontohan di tahun 1993 yang cuma berharga miliaran rupiah, saat ini telah menjelma menjadi raksasa telekomunikasi dengan kapitalisasi sekitar Rp 300 triliun. Dipercaya oleh 170 juta pelanggan yang dilayani dengan 140 ribu BTS, dengan komposisi 3G/4G sebesar 61%. [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.