DPF Ajak Guru di Labura Melek TIK

MEDAN, KabarMedan.com | Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pendidikan adalah hal yang yang mutlak dikuasai oleh guru abad 21. Di era digital sekarang ini, sudah selayaknya guru piawai dalam memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran di sekolah. Melihat bahwa siswa-siswi sudah sangat dekat dengan teknologi canggih, tak hanya untuk konsumsi pribadi, namun juga untuk menyelesaikan tugas dari guru di sekolah.

Ketidakmerataan pengetahuan perihal teknologi merupakan satu masalah yang harusnya dapat terselesaikan saat ini. Dihapusnya mata pelajaran TIK dalam kurikulum 2013 juga dikarenakan siswa dianggap sudah mampu dan menguasai TIK lebih dalam. Sayangnya keputusan ini kurang tepat bagi guru sebab ternyata masih banyak Guru yang “Gaptek” (Gagap Teknologi=red).

Baca Juga:  Mall Centre Point Luncurkan Loyalty Program Berbasis Digital

Fenomena guru gaptek ini membuat Djalaluddin Pane Foundation (DPF) mengadakan Seminar Nasional Indonesia Terdidik TIK di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatera Utara, pada Sabtu (21/5/2016).

Seminar dengan tema “Dengan Semangat Teacher Competency Development Program, Mari Bangun Daerah Menuju Indonesia Terdidik TIK”, DPF berharap bisa memotivasi para guru di Labura untuk lebih melek TIK. Program Teacher Competency Development Program (TCDP) sendiri merupakan  peningkatan kualitas guru dengan memanfaatkan TIK untuk pembelajaran untuk menuju Indonesia Terdidik TIK.

Baca Juga:  Siap Hadapi Kebutuhan Energi Selama Ramadhan dan Idul Fitri, Pertamina Bentuk Satgas di Sumatera Utara

“DPF menyadari, bahwa saat ini pendidikan Indonesia menuntut agar para pengajar kita sudah bisa menguasai metode pembelajaran abad 21, namun kita tidak bisa pungkiri, bahwa masih banyak guru yang terbelenggu di metode pengajaran abad ke-19 alias masih menggunakan media pembelajaran yang kaku. DPF hadir dengan program TCDP, yang diharapkan mampu memberi solusi untuk mendukung pembelajaran kreatif di abad 21 dengan memanfatkan TIK dalam kegiatan belajar mengajar,” kata Plt. Ketua Djalauddin Pane Foundation, Rizki Ardhani Situmorang.

Baca Halaman Selanjutnya

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.