Heartindo dan Unilever brightFuture Ajak Masyarakat Atasi Perubahan Iklim

MEDAN, KabarMedan.com | Tahukah anda bahwa setiap menitnya, hutan seluas 36 lapangan bola mengalami perusakan? Dan sadarkah anda laju deforestasi yang meningkat juga berkontribusi memperburuk perubahan iklim?.

Perubahan iklim semakin nyata dirasakan oleh manusia diberbagai penjuru bumi, terutama masyarakat di kawasan beriklim tropis, seperti Indonesia. Perubahan iklim selama satu abad terakhir telah menyebabkan kenaikan suhu global rata-rata sebesar 1°C dan banyak dampak nyata yang diakibatkan seperti mencairnya lapisan es, meningkatnya permukaan laut hingga 17 cm, serta terjadinya banyak cuaca ekstrim.

Siklus iklim seperti El-Nino yang melanda saat ini digadang sebagai yang lebih buruk daripada 1997. Panasnya iklim ini memperparah kebakaran lahan gambut dan hutan di hampir seluruh kepulauan di Indonesia yang menyebabkan kematian dan gangguan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) terutama pada usia balita. Hutan sebagai ‘paru-paru dunia’ memiliki peranan yang penting dalam memperlambat efek perubahan iklim.

HeartIndo bersama dengan Unilever brightFuture (yang sebelumnya dikenal dengan Project Sunlight), mengajak masyarakat bergandeng tangan memerangi perubahan iklim guna meraih masa depan yang cerah untuk generasi mendatang bisa terwujud.

“Kita semua kini menyadari  bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengatasi perubahan iklim. Gerakan yang dilakukan adalah menanam sekitar 1000 batang pohon bakau yang dilakukan sekitar 100 orang relawan (volunteer) dari berbagai elemen masyakarat di Medan wilayah sekitarnya,” kata Director Heartindo, Dr  Apsari D Kusumastuti, MARS.

Dalam kesempatan ini pula HeartIndo dan Unilever memberikan Apresiasi kepada SDN. 105366 Desa Nagalawan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai atas partisipasinya sebagai sekolah peserta #brightfuture volunteer day, dalam penanaman pohon bakau untuk wujudkan masa depan cerah bagi generasi mendatang.

Sebelumnya, pada hari yang sama, diadakan edukasi ke masyarakat sekitar dan SDN 105366 di Desa tersebut mengenai pentingnya penanaman bakau di pesisir pantai dan cara cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air mengalir. Juga dilokasi yang sama diadakan program bersih-bersih disekitar pantau dan hutan mangrove.

Dalam acara itu diadakan penanaman pohon bakau disekitar lahan konservasi hutan yang dilakukan oleh gabungan para volunteer dan staff dari Unilever yang ada di Sumbagut. Tak ketinggalan beberapa awak media yang ikut bersemangat dalam acara tersebut juga menanam pohon yang meredam abrasi laut dan tempat berlindung berbagai biota pinggir laut.

Hutan bakau atau mangrove secara umum mempunyai definisi sebagai hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak di garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut tepatnya di daerah pantai dan sekitar muara sungai, sehingga tumbuhan yang hidup di hutan mangrove bersifat unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut. [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.