Kabupaten Serdang Bedagai Dukung Nawacita Dengan Revolusi Data

MEDAN, KabarMedan.com | Lembaga riset independen Research Triangle Institute (RTI) International menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) lewat program Revolusi Data untuk Pembangunan (Data Revolution for Development/DRD).

Program ini bertujuan membantu Sergai mendapatkan data pembangunan yang cepat, akurat dan mudah dipahami. Penandatanganan nota kesepahaman telah dilakukan pada Rabu (28/9/2016), di Jakarta dan dihadiri perwakilan Kantor Staff Presiden Republik Indonesia.

”Sergai menjadi satu-satunya daerah di luar Pulau Jawa yang menjalankan program DRD. Kami berharap Sergai bisa menjadi role model di Sumut, dalam perencanaan pembangunan berbasis data yang akurat,” kata Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Sumatera Utara, Agus Marwan, di Medan, Kamis (29/9/2016).

Wakil Bupati Sergai, Darma Wijaya mengatakan, visi pembangunan Sergai selaras dengan program Nawacita yang diusung Presiden Joko Widodo. Sesuai instruksi presiden untuk membangun Indonesia dari pinggiran, maka Sergai mengwujudkannya melalui pembangunan desa.

“Kami membangun Indonesia dari Desa. Bagi kami, daerah pinggiran adalah 243 Desa yang ada di Kabupaten Sergai. Ini juga sesuai dengan visi kami untuk menjadikan Serdang Bedagai sebagai salah satu kabupaten yang unggul, inovatif dan berkelanjutan,” tambahnya.

Baca Juga:  Semarak Idul Fitri, Regal Springs Indonesia Bagikan Ratusan Paket Lebaran di Serdang Bedagai, Toba, dan Simalungun

Darma menambahkan, Program DRD hadir untuk mendukung Visi Sergai. Ia menyebut Visi Sergai sebagai Kabupaten unggul, inovatif dan berkelanjutan, hanya bisa diwujudkan dengan perencanaan pembangunan yang baik, benar dan terukur. Untuk itu dibutukan pasokan data yang cepat, akurat dan mudah dipahami.

“Dengan pasokan data yang cepat, akurat dan mudah dipahami, kami bisa menetapkan skala prioritas pembangunan serta menggunakan sumberdaya secara lebih efektif, efesien dan hasilnya berdampak luas,” sebutnya.

Lebih lanjut Darma Wijaya mengungkapkan, implementasi awal program DRD difokuskan pada sektor pendidikan. Ia optimis program DRD bisa melahirkan program pendidikan yang inovatif. Selain itu, sektor pendidikan diharapkan menjadi role-model pemanfaatan data bagi bidang-bidang yang lain.

“Pendidikan merupakan salah satu sektor yang kami banggakan karena prestasinya. Karena itu kami ingin sektor pendidikan menjadi role-model bagi sektor-sektor yang lain. Kami ingin bisa secara terus-menerus menyediakan layanan pendidikan yang berkualitas untuk warga Serdang Bedagai,” paparnya.

Baca Juga:  Siap Hadapi Kebutuhan Energi Selama Ramadhan dan Idul Fitri, Pertamina Bentuk Satgas di Sumatera Utara

Pemerintah Pusat melalui Kantor Staff Presiden (KSP) menyambut baik kerjasama RTI International dengan daerah untuk mengembangkan prototipe pembangunan berbasis data. Model ini bisa membatu pemerintah daerah lebih tepat waktu dan efektif, dalam proses pengambilan keputusan serta meningkatkan pelayanan publik yang lebih baik.

“Pentingnya pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan berbasis data tidak hanya relevan bagi pemerintah pusat, tetapi juga pemerintah daerah. Mengapa? Karena pembangunan terjadi dan terlaksana di daerah,” tandas Dr. Yanuar Nugroho Ph.D, selaku Deputi II Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-isu Sosial, Ekologi dan Budaya Strategis, Kantor Staff Presiden RI.

Selain itu, lanjut dia, peran Pemerintah daerah justru menjadi amat penting dalam memastikan akurasi data di tingkat pusat. Data yang akurat dan handal bagi pembuatan kebijakan di tingkat pusat, yang kebanyakan adalah agregat dari data daerah, hanya bisa didapat jika data dari daerah tersebut juga akurat. [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.