Unimed, Pemerhati Lingkungan Gelar Seminar Revitalisasi Kearifan Lokal

dari kiri ke kanan: Kusnadi, Restu, Lister Berutu, dan Sama’un Angkat

KabarMedan.com – Program Studi Pendidikan Antropologi – Universitas Negeri Medan (Unimed) bekerjasama dengan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) SUMUT menggelar seminar lokal “Revitalisasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Terhadap Lingkungan Hutan Pada Masyarakat Adat Pakpak Bharat” di Medan pada Selasa (22/4/2014).

Seminar yang diadakan di Ruang Sidang Fakultas Ilmu Sosial Unimed ini mengupas upaya merevitalisasi nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Pakpak dalam melestarikan lingkungan hutan.

“Generasi muda Indonesia seharusnya dapat merevitalisasi nilai-nilai kearifan lokal guna melestarikan serta mengelola sumber daya alam yang ada di daerah kita. Disinilah peran kita sebagai warga negara dan warga adat kaum intelek dan berbudaya akan sangat dibutuhkan,” tandasnya.

Seminar resmi dibuka oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial yang mewakili pihak rektorat Restu. Hadir sebagai keynote speaker Kusnadi selaku Direktur Eksekutif WALHI Sumut, Sama’un Angkat Ketua BPH Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Tanah Pakpak, dan juga Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Budaya Pakpak (P3BP)Lister Berutu.

Dalam pemaparannya, Kusnadi mengatakan revitalisasi nilai kearifan lokal sangat dibutuhkan dalam upaya menjaga lingkungan hidup khususnya di wilayah Pakpak Bharat. “Jejak rekam kearifan lokal harus terus digali, ditulis dan dipublikasikan agar kesadaran masyarakat meningkat jangan dibiarkan tinggal sebagai sejarah,” ujarnya.

Ketua panitia Sri Lestari Samosir mengatakan seminar ini merupakan bentuk partisipasi mahasiswa Pendidikan Antropologi Unimed untuk memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April 2014.

Sementara, Ketua BPH AMAN Tanah Pakpak, Sama’un Angkat menjuluki para perusak hutan (investor, pihak terkait-red) Pakpak Bharat sebagai rampok. Adalah ketidakberdayaan masyarakat yang mengakibatkan mereka kehilangan rantai penghubung dengan kesadaran pentingnya menjaga lingkungan hidup.”Manusia seharusnya menjaga ekosistem agar lestari jangan hanya mengeruk keuntungan pribadi,” katanya.

(rilis)

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.