Kekeyi dan Ferdian Paleka! Netizen Mah Bebas

Ilustrasi courtesy YouTube channel Guyonan TV.

OLEH: IRSAN MULYADI | Kekeyi dan Ferdian Paleka, dua nama tersebut menjadi perbincangan netizen di dunia maya pada hari-hari terakhir ini.

Kekeyi, pemilik nama asli Rahmawati Kekeyi Putri Cantika sejak sepekan terakhir sering disebut-sebut para netizen +62 karena dampak lagu “Keke Bukan Boneka” yang menjadi trending di YouTube.

Lagu bercerita tentang kisahnya dengan seorang pemuda yang memanfaatkan dia sempat mengalahkan Blackpink dan Lady Gaga di YouTube.

Sontak saja para netizen berkomentar karena lagu yang diciptakan dan dinyanyikan Kekeyi lirik dan sebagian nadanya mirip dengan lagu yang dinyanyikan Rinni jebolan ajang pencarian bakat.

Ada yang mengapresiasi, juga tak sedikit netizen yang mencibir lagu tersebut.

Tak hanya netizen yang berkomentar, bahkan Rinni penyanyi yang berkeyakinan lagu tersebut mirip seperti lagu yang dinyanyikannya dengan single “Aku Bukan Boneka” bereaksi atas lagu Kekeyi.

Pro dan kontra dilontarkan netizen atas reaksi Rinni, bahkan ada sebagian netizen menanggap Rinni memanfaatkan “ketenaran” dengan menggunakan kata pansos (panjat sosial) istilah untuk mengungkapkan kalau seseorang memanfaatkan momen dalam ketenaran orang lain.

Kini lagu Kekeyi telah dihapus dari YouTube. Jika dilihat dari laman IG, Rinni coba menjelaskan bahwa penghapusan lagu “Keke Bukan Boneka” berkaitan dengan wewenang label musik dan pencipta lagu yang dinyanyikannya.

Sampai di sini netizen mulai memberikan perhatiannya kepada Kekeyi bahkan banyak yang berempati dan menyesalkan kenapa lagu itu dihapus dari YouTube, bahkan mungkin yang sebelumnya “risih” mendengarkan lagu itu.

Kekeyi sendiri menganggap kejadian tersebut mengajarkan ia tentang arti ikhlas, namun para netizen terus menjadikan bahan untuk dibahas dan berkomentar.

Di sisi lain, muncul video pendek yang menampilkan YouTuber Ferdian Paleka berada di samping mobil. Ferdian ditanya seorang wanita dia lebih betah dimana?

Di video berdurasi 11 detik tersebut Ferdinan mengatakan bahwa ia lebih betah di dalam, namun tidak dijelaskannya di dalam adalah tempat atau lokasi terdahulu.

Dalam kolom komentar salah satu akun IG yang menyebarkan video tersebut, netizen mengkaitkan dan menafsirkan bahwa “di dalam” adalah sel tahanan, mengingat sebelumnya Ferdinan sempat ditahan akibat ulahnya yang memberikan bungkusan berisi batu dan sampai kepada waria.

Jika memang di dalam adalah sel, maka sebagian netizen yang sebelumnya merasa kasihan kepada Ferdian karena ia pernah mendapatkan perundungan oleh tahanan lainnya, kini netizen berbalik 180 derajat.

Lontaran dan komentar terus menghiasi laman akun IG yang menyebarkan video itu.

Dari dua kejadian di atas kita dapat menarik kesimpulan bahwa netizen adalah orang yang punya hak atas pandangan dan komentar-komentarnya.

Kemarin mencibir lagu, hari ini berempati. Kemarin sedih melihat orang mendapatkan perundungan, kini berbalik.

Namun banyak juga yang konsisten dalam pendapat dan pandangannya. Begitulah, netizen mah bebas.

[Penulis adalah seorang Jurnalis dan Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi di sebuah Perguruan Tinggi Swasta di Kota Medan]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.