Twitter Buat Kebijakan Baru, Larang Kirim Foto dan Video Tanpa Izin Dari Pemilik

MEDAN , KabarMedan.com | Twitter membuat kebijakan baru dengan melarang penggunanya untuk berbagi foto dan video tanpa persetujuan atau izin dari pemiliknya. Kebijakan terbaru Twitter terkait pembagian media pribadi tersebut mulai berlaku secara global hari ini, Kamis (2/12/2021).

Hal tersebut diumumkan Twitter dalam sebuah pengumuman di blog resmi dan melalui sebuah unggahan di Twitter melalui handle @TwitterSafety.

Kebijakan itu merupakan bagian dari perluasan kebijakan informasi pribadi di Twitter untuk melindungi data dan media pribadi para pengunanya baik berupa foto ataupun video.

Menurut Twitter platform media sosial bertujuan guna meningkatkan privasi dan keamanan pengguna.

“Berbagi media pribadi, sepeti gambar atau video, berpotensi melanggar kerugian emosional atau fisik,” Twitter berbagu di sebuah posting blog dilansir ZDNet.

Selain itu, Twitter juga tetap melarang pengguna mempublikasikan berbagai informasi atau data pribadi milik pengguna lainnya, serta juga melarang, mengintimidasi atau melecehkan pengguna lainnya dalam menggunakan informasi pribadi.

“Penyalahgunaan media pribadi dapat mempengaruhi semua orang, serta dapat memiliki efek yang cukup buruk pada perempuan, aktivis, disiden, hingga anggota komunitas minoritas,” tulis Twitter.

Twitter sendiri tidak bisa mendeteksi penyebaran media pribadi sendirian. Pasalnya, untuk mendeteksi pelanggaran tersebut, mereka membutuhkan lapooran dari pengguna lain.

“Ketika kami menerima laporan bahwa Tweet berisi media pribadi yang tidak sah, kami sekarang akan mengambil tindakan atau keputusan sesuai dengan berbagi opsi penegakan kami,” imbuh Twitter.

Meski demikian, kebijakan tersebut tidak akan berlaku untuk media yang menampilkan figur publik atau individu ketika media dan teks Tweet yang menyertainya dibagikan untuk kepentingan publik atau menambah nilai pada wacana publik.

Perusahaan menambahkan bahwa dalam kasus di mana pemegang akun berbagi media individu untuk membantu seseorang dalam situasi krisis, itu akan mencoba membantu untuk menilai konteks di mana konten dibagikan.

“Dalam kasus seperti itu, kami dapat mengizinkan gambar atau video untuk tetap berada di layanan,” ujar Twitter.

Misalnya, kami akan mempertimbangkan apakah foto dan video tersebut tersedia untuk umum atau diliput oleh media seperti surat kabar, saluran TV, maupun situs berita online.

Perluasan kebijakan tersebut dilakukan seperti setelah pendiri CEO Twitter Jack Dorsey mengumumkan pengunduran dirinya, Selasa (30/11/2021). CTO Parag Agrawal akan menggantikan posisi Dorsey sebagai CEO selanjutnya. [KM-103]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.