Cegah Penyebaran Gelombang Ketiga Covid-19, Pemerintah Tiadakan Cuti Bersama Nataru

Menko PMK Muhadjir Effendy saat konferensi pers Jumat (8/5/2020). (YouTube/Sekretariat Presiden)

JAKARTA, KabarMedan.com | Pemerintah terus melakukan upaya pencegahan terjadinya gelombang ketiga Covid-19. Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendi selalu mengingatkan agar pihak pemerintah menghapus cuti bersama Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada 24 Desember 2021 mendatang.

“Akan kita upayakan dengan cara menekan tingkat bepergian masyarakat. Ini juga sudah kita batasi mulai dengan dihapusnya cuti bersama kemudian pelarangan untuk masyarakat yang hendak mengambil cuti,” kata Muhadjir, Rabu (27/10/2021).

Menurutnya libur saat hari Natal dan Tahun Baru sangat identik dengan tingkat mobilitas masyarakat yang cukup tinggi. Dengan demikian, pemerintah khawatir jika kegiatan tersebut bisa menjadi penyebab penyebaran gelombang ketiga Covid-19.

Diketahui pemerintah telah membuat langkah untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di akhir tahun. Salah satunya dengan menggeser cuti bersama 24 Desember. Keputusan tersebut sudah tertulis dalam SKB Tiga Menteri Nomor 712 Tahun 2021, Nomor 1 Tahun 2021, serta Nomor 3 Tahun 2021 tentang Hari libur Nasional dan Cuti Bersama 2021.

Untuk langkah lainnya, pemerintah melarang para ASN untuk mengambil cuti dengan memanfaatkan momen libur nasional.

Pemerintah juga sudah mengadakan rapat koordinasi untuk membahas persiapan angkutan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Rapat tersebut digelar secara virtual dengan menghadirkan Menhub Budi Karya Sumadi, perwakilan Dirlantas seluruh Indonesia, Dishub seluruh Indonesia, hingga Satgas COVID-19.

Muhadjir mengatakan penting dilakukannya sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan tidak melakukan mobilitas di libur akhir tahun dan jika ada masyarakat yang terpaksa bepergian pada hari libur tersebut maka harus melakukan pemeriksaan secara ketat.

“Saya mohon nantinya dilakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak bepergian, tidak pulang kampung. Dan jika memang ada yang terpaksa untuk pergi, maka saya berharap dilakukan pengawasan dan membatasi jumlah mereka yang hendak pergi,” paparnya.

Ia juga mengatakan nantinya harus diawasi dengan protokol kesehatan yang ketat di 3 tempat yakni, di gereja pada saat perayaan Natal, di tempat perbelanjaan, dan di lokasi destinasi wisata.

Muhadjir berharap agar roda perekonomian tidak terganggu dan aktivitas masyarakat juga bisa tetap berjalan. Ia meminta kepada Kemenparekraf untuk memastikan lokasi destinasi wisata bisa tetap dibuka dan kepada Kemendag ia meminta agar suplai bahan pokok tetap normal hingga akhir tahun. [KM-102]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.