Film Pariban: Idola dari Tanah Jawa Angkat Keindahan Danau Toba dan Budaya Batak

MEDAN, KabarMedan.com | Keindahan Danau Toba dan budaya di masyarakat Batak menjadi daya tarik utama dalam film Pariban: Idola Dari Tanah Jawa. Kekuatan akting Atiqah Hasiholan dan Ganindra Bimo juga memberi bobot tersendiri film bergenre komedi romantis yang akan tayang di seluruh bioskop di Indonesia mulai 9 Mei 2019.

Ganindra yang berperan sebagai Halomoan Brandon Sitorus atau Moan menunjukkan kefasihan berdialek Jakarta dan Medan. Begitupun penampilan Atiqah Hasiholan sebagai Uli juga mengingatkan sosok perempuan Batak dengan gaya bertuturnya yang khas. Keduanya berhasil memantik rasa penasaran akankah keduanya berjodoh atau tidak. Hal tersebut terungkap saat screening movie di XXI, Center Point Medan, Sabtu (4/5/2019)

Film ini dibuka dengan ‘sesi perkenalan’ Moan sebagai pemuda Batak tajir di Jakarta. Kesukesannya ditunjukkan dengan rumah dan kendaraan mewah, serta kemurahan hatinya memberikan sejumlah uang kepada orang yang bekerja di rumahnya.

Selain bergelimang kekayaan dan tahta, sebagai pemimpin perusahaan, dia pun memiliki pacar sebanyak hari. Tapi, Moan, pemuda berumur 37 tahun adalah sosok penyayang orang tua, terutama ibunya yang setiap waktu mengingatkannya untuk secepatnya menikah. Hingga akhirnya cerita ini masuk dalam konfliknya.

Ibunya memaksa Moan pulang kampung dan menikah dengan paribannya, Uli. Dari awal cerita, di sini lah kekhasan logat Medan terasa. Moan beradu argumen dengan supir taksi yang sudah berkeliling mencari rumah Tulangnya (paman) dengan mengandalkan informasi, rumahnya berada di dekat danau. Peran supir taksi walaupun hanya sekejap, namun benar-benar ‘nampak’ Batak-nya.

Film yang mengambil lokasi syuting di Samosir  menarik lantaran pemeran-pemerannya tidak asal ‘bercakap’ dengan bahasa dan logat Batak. Keindahan Danau Toba banyak ditonjolkan di film ini. Tidak itu saja, adat istiadat Batak juga banyak ditampilkan meskipun sebagian hanya sekilas saja.

Baca Juga:  Festival Nomensen, Rossa Hingga Judika Hibur Ribuan Mahasiswa UHN

Namun film ini dianggap mampu memenuhi keinginan masyarakat mendapatkan tontonan yang tidak melulu  soal ‘kemolekan Jakarta, atau eksotisme Jogja dan Bali, sebagaimana dalam sinetron, film televisi maupun film bioskop kebanyakan.

“Iya, kayaknya jadi pengen ke Danau Toba setelah nonton film ini. Dan bagusnya lagi, ini menunjukkan bahwa Indonesia itu tak cuma Jakarta, Jogja atau Bali,” ujar Stefani, salah seorang penonton.

Hal senada diungkapkan Rudi. Menurutnya, walaupun ceritanya masih kurang greget namun sudah cukup membuat penonton tertawa. “Ada beberapa candaan di film ini yang bikin ketawa ngakak. Misalnya saat Moan dan Uli ketemu dengan Binsar. Atau pas Moan dan Uli di pasar, terus ikan emasnya lepas, itu lucu ‘kali. Tapi ada adegan tak penting misalnya pas berrendam di kolam. Rasanya ganjil,” katanya.

Film ini merupakan film perdana Stayco Media yang dibintangi Atiqah Hasiholan, Ganindra Bimo, dan Rizki Mocil. Produser Agustinus Sitorus dan Sutradara Andibachtiar Yusuf ingin merayakan keindahan budaya Batak kepada generasi muda melalui film bergenre komedi romantis.

Agustinus Sitorus mengatakan, film ini adalah upaya merayakan berbagai keindahan dalam budaya batak dalam sebuah sajian film komedi. Dikatakannya, film ini merupakan film komedi romantis yang dapat dinikmati semua kalangan, dengan dibalut unsur budaya Batak yang khas dan unik.

Pariban merupakan cerita semua pemuda pemudi Batak, semua orang batak pasti punya pariban dan memiliki cerita sendiri dengan paribannya. Film ini ingin mencoba mewakili setiap kisah pemuda/pemudi Batak dengan paribannya.

“Hari ini kita ingin membuka dialog tentang budaya batak, bukan dengan menggurui tapi dengan komedi. Karena semua orang pasti suka komedi, menertawakan situasi,” katanya.

Bagi Sutradara Andibachtiar Yusuf, film Pariban adalah salah satu project yang Ia anggap menarik, baik secara genre ataupun setting budaya dan tempat.

Baca Juga:  Festival Nomensen, Rossa Hingga Judika Hibur Ribuan Mahasiswa UHN

“Bagi saya, komedi adalah genre yang sangat menantang, dan batak adalah kultur yang sangat dekat dengan saya karena saat kecil sering sekali orang batak main ke rumah baik sekedar ngobrol dengan orang tua atau main kartu hingga pagi,” katanya.

Ketika produser berkata bahwa Ia ingin membuat sebuah film bertema budaya Batak namun bergenre komedi, dia mengaku langsung terpanggil. “Saat itu, saya langsung bilang project ini butuh sentuhan yang tepat, dan hanya saya yang bisa membuat film ini lebih besar dari sekedar membuat penonton tertawa,” katanya.

Film ini merupakan kesempatan perdana Atiqah Hasiholan beradu acting dengan Ganindra Bimo. Atiqah Hasiholan secara khusus memberikan apresiasi terhadap totalitas Ganindra Bimo dalam memerankan tokoh Moan. “Menyenangkan bisa main bareng Ganindra Bimo yang totalitas actingnya sangat saya sukai,” katanya.

Pariban bercerita tentang Moan sosok pemuda Batak yang sudah lama tinggal di Jakarta. Meski usianya sudah menginjak 35 tahun, tetapi belum punya pacar. Situasi ini membuat ibunya yang bermukim di Jakarta pusing dan harus turun tangan. Lalu memaksa Moan untuk mudik dan menikah dengan Paribannya, Uli.

Di luar dugaan, Uli yang diceritakan sebagai wanita cantik dan mencintai budaya Batak, sudah memiliki kekasih. Pariban Idola dari Tanah Jawa dibintangi oleh Atiqah Hasiholan, Ganindra Bimo, Dayu Wijanto, Rizki Mocil, Bang Tigor, Imelda Budiman, Mak Gondut, dan masih banyak lagi. Keunikan lainnya, nama Rio Dewanto disebut-sebut sebagai idola dari sahabat Moan, Agam. Ternyata suami Atiqah Hasiholan itu benar-benar tampil sebagai driver ojek online. [KM-05]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.