Penyair Sitor Situmorang Tutup Usia

KABAR MEDAN | Penyair Sitor Situmorang, meninggal dunia pada usia 91 tahun, Minggu (21/122014), di Belanda. Sastrawan angkatan 1945 itu mengembuskan napas terakhirnya karena usianya sudah lanjut.

Penyair kelahiran Tapanuli Utara, Sumatera Utara, itu pernah dipenjara sebagai tahanan politik pada 1957-1974 oleh pemerintah Orde Baru. Karya-karya dia dibekukan dan tidak diterbitkan.

Baca Juga:  Darma Wijaya Kunjungi Korban Kebakaran di Teluk Mengkudu, Sampaikan Dukungan Moral dan Bantuan

Sitor memulai kariernya dalam bidang jurnalistik. Ia menjadi wartawan harian Suara Nasional dan harian Waspada pada 1945-1947. Ia pernah menjadi dosen Akademi Teater Nasional Indonesia serta anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara mewakili kalangan seniman.

Sitor terlahir dengan nama Raja Usu. Dia menempuh pendidikan di HIS di Balige dan Sibolga serta MULO di Tarutung, kemudian AMS di Batavia (kini Jakarta).

Baca Juga:  Puluhan Mahasiswa FDK UINSU Gelar Aksi, Desak Pembekuan Ormawa dan Penelusuran Calo Beasiswa KIP

Kumpulan cerpennya yang berjudul “Pertempuran” dan “Salju di Paris” (1956) mendapat Hadiah Sastra Nasional pada tahun 1955 dan kumpulan sajak Peta Perjalanan memperoleh Hadiah Puisi Dewan Kesenian Jakarta 1976. [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.