Sebabkan Kanker Paru, Vape Dan Rokok Biasa Miliki Bahaya yang Sama

MEDAN, KabarMedan.com | Banyak yang salah kaprah terkait penggunaan rokok elektrik atau yang sering dikenal dengan vape. Penggunaan vape diduga lebih tinggi karena kerap dianggap lebih aman dari rokok biasa.

Saat ini, vape sudah banyak digunakan oleh banyak kalangan mulai dari remaja hingga orang dewasa. Per tahun 2020, diketahui pengguna vape di Indonesia mencapai 2,2 juta orang.

Kurangnya pemahaman yang ditayangkan mengenai penggunaan vape membuat semakin tinggi para pengguna vape, padahal menggunakan vape sama bahayanya dengan rokok biasa.

Itu tidak bisa cegah kanker paru, para dokter juga menyangkal penggunaan vape merupakan upaya dalam mencegah kanker paru.

Data pasien kanker paru memang belum bisa dipastikan penyebabnya karena penggunaan vape ini, tetapi  vape juga mengandung nikotin dan zat adiktif yang bisa membuat ketagihan. Jadi, seseorang yang mengklaim bahwa vape merupakan cara untuk berhenti merokok itu salah.

Menurut hasil penelitian dari Komnas PT, vape adalah aat yang dapat merubah bahan kimia menjadi asap atau uap yang selanjutnya dialirkan ke paru dengan menggunakan listrik. Maka, penggunaan vape dapat mencegah kanker paru itu tidak dibenarkan.

Meskipun sedikit, namun kadar nikotin dalam vape sama bahayanya dengan nikotin yang terdapat pada rokok biasa. Nikotin terbukti memiliki efek yang buruk terutama dalam proses reproduksi. Keracunan nikotin juga dapat menyebabkan seseorang mengalami mual, muntah, tremor hingga kejang.

Jadi, cara terbaik untuk terhindar dari kanker paru yaitu jangan merokok dan jangan menggunakan vape. Sayangilah paru dengan tidak menggunakan keduanya. [KM-102]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.