MEDAN, KabarMedan.com | Perut merupakan salah satu organ tubuh yang sangat penting, karena tempat dimana sistem pencernaan berada. Hal ini merupakan gejala umum yang banyak dirasakan sebagian orang, bisa dirasakan sehabis makan, beraktivitas atau stres yang berlebih.
Penyebab rasa panas pada perut umumnya berasal dari kondisi yang mempengaruhi fungsi lambung. Rasa panas juga menjadi gejala dari berbagai gangguan pada sistem pencernaan.
Tak hanya itu, ada juga sejumlah gejala lain seperti nyeri perut yang penyebabnya seringkali tidak diketahui secara pasti atau yang biasa dinamakan dengan dyspepsia.
Namun apa saja penyebab perut terasa panas?
- Pola Makan yang Salah
Faktor lain yang dapat memicu perut terasa panas adalah pola makan yang tidak teratur seperti sering mengonsumsi makanan manis, pedas, makanan tinggi kafein serta juga minuman beralkohol.
- Infeksi Bakteri
Perut yang terasa panas juga bisa disebabkan infeksi bakteri H. Pylori di bagian perut. Infeksi ini umumnya diidap oleh anak-anak.
Namun menurut laman Mayo Clinic, infeksi bakteri tersebut dapat menyerang lebih dari setengah populasi dunia. Meski begitu tidak banyak orang yang menyadari jika mereka terkena infeksi H. Pylori karena tidak berimbas pada kesehatan mereka.
- Pylori diketahui menyebar dari orang ke orang lewat air liur, muntah, atau feses. Penyakit gastritis ini dapat merusak lapisan pelindung dinding lambung. Akibatnya, lambung akan mudah mengalami iritasi karena tidak dapat menahan asam lambung. Hal ini pun bisa memicu terjadinya peradangan.
- Obat-Obatan
Beberapa produk obat-obatan mungkin memiliki pengaruh terhadap sistem pencernaan dan menimbulkan rasa panas di perut. Kebanyakan berasal dari jenis obat anti-inflamasi non-steroid atau NSAID.
Jika mengalami perut panas setelah mengonsumsi obat-obatan tersebut , segera konsultasi ke dokter.
- Kanker Lambung
Meski terdapat kasus yang sangat jarang, perut terasa panas juga bisa jadi salah gejala kanker lambung. Penyakit ini juga dapat memunculkan gejala lain yakni muntah darah, darah di feses, mual, dan berat badan turun drastis.
- Stres
Baik dalam jangka panjang atau terus-menerus, stres merupakan salah satu penyebab munculnya gejala perut panas. Stres yang tidak dapat ditekan juga dapat memicu masalah lain di sistem pencernaan, seperti mual, muntah, diare dan sembelit.
- Hernia Hiatus
Beberapa oranng mengalami sensasi panas di perutnya karena kondisi yang dinamakan hernia hiatus atau hernia hiatal. Kondisi ini terjadi ketika adanya kelainan pada diafragma, di mana pipa makanan melewatin melewatinya melalui lubang kecil dan masuk ke area perut di bawahnya.
Kasus hernia menyebabkan diafragma tidak bisa membantu menutup jalan masuk tersebut.
Setelah mengetahui penyebab perut terasa panas, berikut cara mengatasinya:
- Disarankan untuk menerapkan gaya hidup sehat. Dengan memulai untuk menurunkan berat badan jika dirasa mengalami kegemukan atau obesitas. Kemudian, sebisa mungkin hindari merokok dan rutin berolahraga.
- Tidak mengonsumsi makanan pedas, asam, serta makanan yang berbahan dasar tomat, bawang, mint, kopi dan cokelat. Lalu disarankan dengan mengonsumsi nasi merah, jagung, atau biscuit.
- Hindari hal yang dapat membuat stress yang berlebihan. Untuk membantu agar lebih tenang, dapat mencoba membiasakan melakukan teknik meditasi seperti yoga atau tai chi.
- Bisa memanfaatkan bahan-bahan yang mudah ditemukan di rumah. Susu merupakan salah satu contoh minuman yang banyak digunakan sebagai obat sakit karena kemampuan alaminya dalam menetralkan kandungan asam lambung dalam perut.
Itulah beberapa informasi terkait penyebab serta cara mengatasi perut yang terasa panas. [KM-103]