16 LPTK Didorong Sebagai “Service Provider” Peningkatan Mutu Guru

(Ki-ka) Direktur Pendidikan Tinggi Islam Kemenag - Prof Dr Amsal Bachtiar MA; Inspektur Jenderal Kemendikbud - Prof Dr Haryono Umar, MSc, Ak, CA; Sekjen Kemenristek - Prof Ainun Naim; Program Director USAID PRIORITAS - Stuart Weston; dan Manajer Senior untuk Koordinasi Universitas dan Pemangku Kepentingan di USAID PRIORITAS - Drs Ajar Budi Kuncoro, MA.

MEDAN, KabarMedan.com | USAID PRIORITAS terus meningkatkan kapasitas LPTK (Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan), sebagai penyedia layananan jasa (service provider) peningkatan mutu guru. Usaha itu diwujudkan melalui serangkaian kegiatan peningkatkan kapasitas seperti pelatihan, pendampingan, penelitian, penulisan jurnal dan pelbagai lokakarya.

“Pada tanggal 28 – 29 April 2015 kami secara nasional memfasilitasi lokakarya untuk membahas peluang LPTK sebagai penyedia layanan atau service provider. Maksudnya LPTK berperan sebagai penyedia pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan guru. Adapun topik pembahasan diantaranya identifikasi, dan pemetaan mitra potensial, sumber daya, donor yang bisa diakses, dan bentuk layanan yang bisa diberikan. Peserta lokakarya ini adalah rektor, dekan, dan dosen dari 16 LPTK mitra,” kata Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Sumatera Utara Agus Marwan, di Medan, Kamis (30/4/2015).

Sementara itu, Direktur Program USAID PRIORITAS, Stuart Weston, mengatakan lokakarya ditujukan untuk mengembangkan strategi efektif LPTK sebagai service provider sehingga dapat memberikan berbagai layanan baik secara nasional maupun regional/lokal didaerahnya masing-masing.

“LPTK bisa memberikan kontribusi yang sangat signifikan dalam berbagai pelatihan seperti pembelajaran PAKEM/CTL, MBS, Penelitian Tindakan Kelas (PTK), penyusunan dan pengembangan Renstra Pendidikan, Pemetaan, dan Penataan Guru, dan berbagai aspek pendidikan yang lain,” ucap Stuart.

Sedangkan Sekjen Kemristekdikti, Prof Ainun Naim, menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan reformasi di tubuh LPTK. Sebanyak 17 LPTK ditargetkan selesai direformasi pada akhir 2015. Sedangkan 46 LPTK lainnya akan direformasi pada tahun 2016 dan sisanya 46 lagi di 2017.

“Tujuan dari reformasi LPTK ini adalah supaya semua LPTK memenuhi standar yang ditentukan sehingga bisa menghasilkan guru yang berkualitas,” tandas Ainun.

Saat ini, USAID PRIORITAS membangun kemitraan dengan 16 LPTK yang tersebar di 8 Provinsi. Kemitraan ini difokuskan pada bidang : (1) Menguatkan program praktik mengajar untuk mahasiswa (pra-jabatan) dan pendidikan profesi guru (dalam jabatan); (2) Melatih dosen secara langsung tentang praktik pembelajaran yang baik; (3) Melibatkan dosen dalam pelatihan di tingkat kabupaten/kota dan sekolah; (4) Melatih sekolah lab dan sekolah mitra LPTK terpilih; (5) Membantu LPTK dalam pengembangan/revisi kurikulum pendidikan guru pra dan dalam jabatan; (6) Mendukung pengembangan LPTK sebagai penyedia layanan (service provider) untuk pendidikan dalam jabatan; dan (7) Melaksanakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) bersama guru.

Adapun persebaran 16 LPTK mitra USAID PRIORITAS di tujuh Propinsi, yaitu :
1. Aceh : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Universitas Syiah Kuala
2. Sumatera Utara : Universitas Negeri Medan, Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara
3. Banten : IAIN Sultan Maulana Hasanudin, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
4. Jawa Barat : Universitas Pendidikan Indonesia, UIN Sunan Gunung Djati
5. Jawa Tengah : Universitas Negeri Semarang, IAIN Walisongo Semarang
6. Jawa Timur : Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Surabaya, UIN Sunan Ampel Surabaya
7. Sulawesi Selatan : Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Islam Negeri Alauddin (UIN) Makassar

Selain ketujuh Propinsi tersebut, lokakarya ini pun akan mengundang Universitas Negeri Yogyakarta sebagai LPTK dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.