50 Pemuda/i Pilihan Dilatih Menjadi Pejuang Iklim

Youth Leadership Camp for Climate Change 2017

MEDAN, KabarMedan.com | Kantor UNESCO Jakarta, UN CC: Learn (The One UN Climate Change Learning Partnership) melalui UNITAR (United Nations Institute for Training and Research), bekerjasama dengan The Climate Reality Project Indonesia (TCRPI) mengadakan kegiatan “Youth Leadership Camp for Climate Change 2017”, pada 18 – 20 Februari 2017 di wilayah Taman Nasional Gunung Leuser, Bukit Lawang, Langkat.

Kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan fase kedua UN CC: Learn proyek Strengthening Human Resources, Learning and Skills Development to Address Climate Change, dengan dukungan dari Pemerintah Swiss dan mitra Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Pelatihan dengan peserta 50 pemuda/i terpilih ini bertujuan untuk membekali peserta dengan informasi tentang perubahan iklim, serta gaya hidup yang harus dilakukan agar lebih rendah karbon, dan keterampilan komunikasi untuk mendukung aksi pengendalian perubahan iklim.

Setelah pelatihan, peserta akan dikukuhkan menjadi Pejuang Iklim dan diwajibkan untuk menerapkan aksi pengendalian perubahan iklim secara langsung di lingkungan sekitarnya. Peserta terbaik akan disponsori oleh UN CC: Learn untuk mengikuti “Tribal Climate Camp 2017” di Amerika Serikat pada 31 Juli – 4 Agustus 2017 yang akan diikuti pemuda/i, serta pegiat perubahan iklim dan masyarakat adat dari Amerika Serikat dan Kanada.

Baca Juga:  Polres Serdang Bedagai Berikan Bantuan Kepada Korban Kebakaran di Teluk Mengkudu

“Pembinaan pemuda/i merupakan investasi yang penting untuk dilakukan guna dapat mewujudkan masa depan yang berkelanjutan. Upaya tersebut diimplementasikan melalui UN CC: Learn Partnership yang mendukung penuh pemuda/i di seluruh dunia untuk meningkatkan pengetahuan dan kapasitas untuk mengatasi perubahan iklim, menghadapi tantangan dan menjajaki kesempatan yang tersedia,” kata UN CC:Learn Secretariat, Cristina Rekakavas.

Sementara itu, Director of UNESCO Regional Science Bureau for Asia and the Pacific, Prof. Shahbaz Khan mengatakan, UNESCO mendukung pelibatan pemuda/I dunia termasuk Indonesia untuk menjadi penggiat perubahan iklim, salah satunya dengan turut menjaga kelestarian alam dan meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar.

“Indonesia sudah memiliki 11 Cagar Biosfer, 4 Warisan Alam Dunia, 2 Taman Bumi (Geopark). Daftar ini dapat terus bertambah mengingat kekayaan ekosistem yang dimiliki Indonesia. Pemuda/I Indonesia adalah generasi harapan kami untuk dapat meneruskan upaya pelestarian alam dan upaya adaptasi dalam mendukung Agenda 2030 guna mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG),” ungkapnya.

Baca Juga:  Polsek Dolok Masihul Beri Penyuluhan Bahaya Geng Motor dan Narkoba dalam Program Police Go to School

Lebih lanjut, Manager The Climate Reality Project Indonesia, Amanda Katili Niode menjelaskan,kegiatan ini merupakan wadah bagi pemuda Indonesia untuk mendalami isu perubahan iklim sekaligus belajar bagaimana komunikasi pada masyarakat.

“Pemuda/i Indonesia merupakan segmen penduduk yang sesuai sekali untuk menjadi pelopor di masyarakat. Mereka punya semangat membara untuk jadi agen perubahan dan punya kemampuan teknologi informasi yang relatif tinggi. Kita harus wadahi itu,” ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut, peserta juga mendapatkan workshop tentang pembuatan film. bersama Ray Nayoan, sineas muda Indonesia yang beberapa kali memproduksi film tentang perubahan iklim. [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.