MEDAN, KabarMedan.com | Jagung manis yang berasal dari 4 kabupaten di Sumut menembus pasar Singapura, Malaysia dan Jepang.
Selama semester I tahun 2020 tercatat, sebanyak 111 ton dengan nilai ekonomis Rp 1,2 miliar. Sedangkan selama tahun 2019 tercatat hanya 91 ton dengan nilai ekonomis Rp 892 juta.
“Ekspor komoditas jagung manis asal Sumut ini menunjukkan hasil menggembirakan karena laris di pasar global, terutama pada kondisi ekonomi yang melemah akibat pandemi COVID-19,” kata Kepala Balai Karantina Pertanian Belawan, Hasrul, Selasa (11/8/2020).
Untuk memastikan produk pertanian dapat diterima di negara tujuan, katanya, Karantina Pertanian Belawan secara rutin memberikan bimbingan teknis pemenuhan persyaratan sanitari dan fitosanitari, SPS Measure, sesuai yang dipersyaratkan negara tujuan ekspor.
Jagung manis ini, kata Hasrul, banyak dibudidayakan petani jagung di Kabupaten Karo, Simalungun, Deli Serdang, Langkat dan Dairi. Biasanya diekspor dalam bentuk beku (Frozen Sweet Corn) dan digunakan di negara tujuan ekspor sebagai bahan baku industri pangan. [KM-05]