MEDAN, KabarMedan.com | Polresta Medan mengantisipasi ‘serangan fajar’ yang dilakukan tim pemenangan pasangan calon yang mengikuti Pilkada Walikota dan Wakil Walikota Medan yang akan berlangsung pada Rabu, 9 Desember 2015. Antisipasi ‘serangan fajar’ yang dilakukan dengan menyebarkan sejumlah personel intel, untuk mengawasi pelanggaran tersebut.
“Jika terjadi hal itu akan kita tangkap dan kita proses sesuai hukum,” kata Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, Selasa (8/12/2015).
Mardiaz mengharapkan, peran masyarakat untuk dapat melaporkan kepada pihak Kepolisian jika menemukan hal tersebut.
“Polresta Medan tidak akan main-main untuk menindak tegas siapa saja yang coba-coba memperkeruh suasana pelaksanaan Pilkada,” jelasnya.
Sementara itu, Kabag Ops Polresta Medan, Kompol Hamam mengatakan, Polresta Medan telah menyiapkan pos penegakan hukum terpadu (Gakumdu) untuk melakukan penindakan terhadap kecurangan dalam pilkada ini.
“Gakumdu tersebut terdiri dari Jaksa, Panwas, dan pihak Kepolisian sendiri. Jadi kecurangan akan dilaporkan kepada kita. Jika ditemukan pelanggaran tindak pidana, maka kita telah menyiapkan penyelidikannya,” ujarnya.
Diungkapkannya, proses hukum dari tindakan pelanggaran ditentukan dari tindak pidananya.
“Jika tindak pelanggarannya adalah pidana, maka akan kita tahan,” cetusnya.
Haman mengungkapkan, sebanyak 1.190 personil juga dikerahkan untik melakukan pengawalan logsitik hingga hari pencoblosan.
“Sejak tanggal 6 Desember 2015, personel sudah dikerahkan dari pengawalan logistik hingga menempatan di sejumlah kelurahan dan TPS yang ada di Kota Medan hingga hari pemilihan,” imbuhnya.
Dirinya juga memastikan, tahanan yang ada di sejumlah Polsek dan Polresta Medan dipastikan menggunakan hak suaranya dalam pemilihan ini. Para tahanan tersebut telah didata dan terdaftar sebagai DPT.
“Teknisnya nanti masing-masing TPS akan mendatangi tahanan untuk mencoblos. Ada sekitar kurang lebih 100 tahanan di sejumlah Polsek dan Polresta Medan yang terdaftar di DPT. Tapi angka itu bisa saja berkurang, karena para tahanan ada yang sudah divonis dan dikirim ke Lapas,” pungkasnya. [KM-03]