Delegasi Duta Besar Eropa Kunjungi Sumut Untuk Promosi dan Meningkatkan Kerjasama

MEDAN, KabarMedan.com | Delegasi yang terdiri dari 16 diplomat dari Uni Eropa memulai kunjungan selama tiga hari di Medan, pada Rabu (19/10/2016), untuk mempromosikan Eropa dan meningkatkan hubungan yang telah terjalin dengan Provinsi Sumatera Utara.

Kunjungan ini dipimpin oleh Duta Besar Uni Eropa Vincent Guérend, dan diikuti oleh para diplomat dari 12 negara anggota Uni Eropa, diantaranya Duta Besar Austria (Helene Steinhäusl), Duta Besar Yunani (Georgios Dogoritis), Duta Besar Irlandia (Kyle O’Sullivan), Duta Besar Italia (Vittorio Sandalli), Duta Besar Hongaria (Judit Németh-Pach), dan Duta Besar Slovakia (Michal Slivovic).

“Uni Eropa tertarik untuk meningkatkan kerjasama dengan Provinsi Sumatera Utara dan mempererat hubungan dengan Medan, sebagai ibukota Provinsi dan pusat kawasan. Kami melihat ini sebagai kesempatan yang penting untuk mempresentasikan kegiatan Uni Eropa di Indonesia, dan menjalin hubungan dengan Pemerintah setempat, komunitas bisnis, dan masyarakat sipil, serta lingkungan akademik dan para mahasiswa,” kata Duta Besar Uni Eropa, Vincent Guérend.

Di hari pertama kunjungan, Rabu (19/10/2016), delegasi ini menyelenggarakan diskusi dengan masyarakat sipil tentang hak asasi manusia, toleransi antar umat beragama, lingkungan hidup dan pendidikan. Kemudian, Duta Besar Uni Eropa membuka acara Pameran Beasiswa Uni Eropa di Hotel Aryaduta.

Baca Juga:  KAI Divre I Sumut Gelar Aksi Bersih Lintas di Sepanjang Jalur Medan-Bandar Kalipah

Acara ini bertujuan untuk memberikan informasi beasiswa dan studi di Eropa untuk para mahasiswa melalui presentasi oleh Kedutaan Besar Inggris/British Council, Kedutaan Besar Irlandia, Kedutaan Besar Swedia, Kedutaan Besar Polandia, Campus France/ IFI, DAAD Jerman, Nuffic Neso Belanda, Uni-Italia dan Uni Eropa.

Dalam acara pameran, terdapat pula sekelompok wanita Sumatera Utara yang menampilkan kerajinan tenun. Para wanita ini berpartisipasi dalam proyek yang didanai oleh Uni Eropa. Proyek tersebut melibatkan 4.000 wanita penenun dari Indonesia dan Filipina dan bertujuan untuk mendukung kegiatan ekonomi tradisional daerah.

Rombongan para diplomat juga bertemu dengan Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi, untuk berdiskusi tentang perkembangan politik, sosial dan ekonomi daerah. Acara hari pertama diakhiri dengan pertemuan dengan komunitas bisnis dari pengurus dan anggota Kamar Dagang dan Industri Indonesia Cabang Sumatera Utara serta Walikota Medan Dzulmi Eldin.

Pada hari kedua, Kamis (20/10/2016), delegasi akan mengunjungi situs-situs kebudayaan di Medan dan menyelenggarakan seminar tentang kepariwisataan berkelanjutan di Universitas Sumatera Utara (USU), untuk berbagi pengalaman Uni Eropa dalam menghadapi tantangan lingkungan hidup dan mempromosikan inisiatif kepariwisataan yang inovatif dan berkualitas tinggi.

Setelah menyelesaikan diskusi panel, delegasi akan mengunjungi badan usaha milik negara PT Pelindo 1, untuk mengetahui lebih jauh tentang kegiatan pelabuhan khususnya tentang transportasi dan konektivitas kawasan, dan kerjasama dengan perusahaan pelayaran Eropa, Maersk.

Baca Juga:  Polres Serdang Bedagai Berikan Bantuan Kepada Korban Kebakaran di Teluk Mengkudu

Kegiatan di hari kedua akan dilanjutkan dengan resepsi malam dengan perwakilan dari komunitas sipil, bisnis dan akademik di Medan, serta tokoh masyarakat setempat dan media untuk mempererat hubungan antara Uni Eropa dan pemangku kepentingan di Sumatera Utara.

Di hari terakhir kunjungan di Sumatera Utara, Jum’at (21/10/2016), delegasi akan menuju Unit Konservasi Gajah Tangkahan di Taman Nasional Gunung Leuser. Uni Eropa telah memberikan dukungan substansial untuk ekosistem Leuser yang unik, dan akan terus memberikan dukungan terhadap upaya tanggap perubahan iklim di Indonesia dan keanekaragaman hayati di ASEAN.

Sebagai simbol komitmen mendukung lingkungan hidup, konservasi dan perlawanan terhadap perubahan iklim, Uni Eropa mengadopsi bayi gajah yang diberi nama ‘Eropa’ dari Tangkahan sebagai maskot Uni Eropa di Indonesia pada tahun 2015. Kunjungan ini merupakan  kesempatan untuk melihat ‘Eropa’, yang saat ini berusia satu tahun, dan untuk berdiskusi dengan komunitas setempat tentang peluang ekowisata dan konservasi. [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.