Tambang Emas Martabe Berkontribusi Rp4,7 Triliun Bagi PDRB Provinsi Sumut

Deputy GM General Affairs Tambang Emas Martabe, Stevi Thomas, saat memberikan pemaparan ‘Tanggung Jawab Sosial’ perusahaan dalam Seminar Analisis Dampak Ekonomi dan Fiskal PT Agincourt Resources, di Medan.

MEDAN, KabarMedan.com | PT Agincourt Resources, sebagai pengelola Tambang Emas Martabe, berkontribusi terhadap penciptaan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp4,7 triliun sepanjang 2010 – 2015. Sementara untuk penciptaan PDRB tingkat Kabupaten Tapanuli Selatan, PT Agincourt Resources mengkontribusikan Rp1,24 triliun.

Hal ini sesuai dengan Laporan Akhir Analisis Dampak Ekonomi dan Fiskal Tambang Emas Martabe yang dilakukan LPEM-FEB UI (Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia), seperti dipaparkan dalam Seminar Analisis Dampak Ekonomi dan Fiskal PT Agincourt Resources, di Medan, Kamis (23/2/2017).

“Sebagai perusahaan tambang yang bertumbuh dan berkembang secara berkelanjutan bersama masyarakat di wilayah operasional, hasil studi ini menyajikan data-data terukur yang menunjukkan Tambang Emas Martabe memberikan kontribusi substansial terhadap laju perekonomian di Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, dan Sumatera Utara,” kata Presiden Direktur PT Agincourt Resources, Tim Duffy.

Menurut Tim, laporan studi analisis dampak ekonomi dan fiskal ini menegaskan, pandangan bahwa produksi dan penciptaan lapangan pekerjaan yang meningkatkan pendapatan masyarakat, merupakan kekuatan utama dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Ada pun, PT Agincourt Resources berkontribusi terhadap penciptaan pendapatan rumah tangga di Provinsi Sumatera Utara mencapai Rp2,6 triliun selama periode 2010-2015, atau sekitar Rp433 miliar per-tahun.

“Tambang Emas Martabe terus mengimplementasikan komitmen keberlanjutan untuk sukses mengelola beragam pencapaian, termasuk operasi yang aman dan efisien, dampak lingkungan, serta memastikan bahwa keberadaan perusahaan memberikan manfaat sosial positif jangka panjang bagi para pemangku kepentingan setempat hingga bertahun-tahun ke depan,” tandas Tim.

Baca Juga:  Ada Pengalihan Arus Lalu Lintas di Depan Stasiun Medan, KAI Divre I Himbau Penumpang Atur Waktu Keberangkatan

Kontribusi fiskal PT Agincourt Resources terhadap penerimaan Provinsi Sumatera Utara juga mengalami kecenderungan peningkatan selama periode 2008-2013. Selama periode investasi 2008-2011, kontribusi fiskal PT Agincourt Resources terhadap penerimaan Provinsi hanya mencapai Rp3,8 miliar per tahun. Tetapi pada periode produksi 2012-2015, terjadi peningkatan kontribusi fiskal PT Agincourt Resources mencapai 14 kali lipat dibandingkan tahun 2011.

Besarnya kontribusi fiskal PT Agincourt Resources pada tahun 2012-2015 mencapai 19 kali lipat dari kontribusi fiskal pada tahun 2008-2011, yaitu sebesar Rp89,6 miliar pada periode 2012-2015. Kontribusi terbesar berasal dari pajak BBM dan royalti.

Survei lapangan LPEM – FEB UI yang bekerjasama dengan FEB – USU (Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Sumatera Utara) di 2015 ini, dilakukan terhadap kondisi sosial-ekonomi di 10 Desa lingkar tambang, di Kecamatan Batangtoru.

Dr. Widyono Soetjipto, selaku pemimpin studi ini memaparkan, penelitian ini antara lain bertujuan untuk mengestimasi dampak ekonomi berupa penciptaan nilai tambah bruto, pendapatan rumah tangga, dan kesempatan kerja di tingkat Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten Tapanuli Selatan; menghitung potensi penerimaan negara (fiskal) baik bagi Pemerintah pusat maupun daerah, dan melakukan survei sosial ekonomi terhadap sampel responden di 10 Desa di Kecamatan Batangtoru tentang dampak kehadiran PT Agincourt Resources.

Penelitian ini menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Analisis dampak ekonomi makro dilakukan dengan menggunakan metode Input-Output (I/O), sedangkan analisis dampak fiskal dilakukan dengan menggunakan model fiskal LPEM-FEB UI. Analisis dampak mikro di tingkat Desa dilakukan dengan menggunakan data primer dari survei lapangan.

Baca Juga:  KAI Divre I Sumut Gelar Aksi Bersih Lintas di Sepanjang Jalur Medan-Bandar Kalipah

“Data menunjukkan bahwa setiap Rp1 juta belanja modal PT Agincourt Resources, berpotensi meningkatkan PDRB Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp0,82 juta,” sebut Dr. Widyono Soetjipto.

Sementara Tim Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU dipimpin oleh Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec, melalui pemaparan berjudul “Dampak Pertambangan Emas terhadap Perekonomian Sumut”, menyatakan bahwa kontribusi dari sektor pertambangan masih kecil, 1,3%-1,4% terhadap PDRB Sumatera Utara karena potensi pertambangan belum optimal dieksplorasi dan dieksploitasi.

“Beberapa perusahaan masih terkendala perizinan akibat kebijakan yang telah diputuskan oleh Pemerintah pusat belum di harmonisasi hingga level Provinsi,” ujar Wahyu.

Lebih lanjut, Direktur Wilayah I BKPM, Agus Joko Saptono mengungkapkan, realisasi investasi di Sumatera Utara pada 2016 mencapai Rp18,8 trilliun (3,1% dari realisasi investasi nasional), dan kontribusi tambang baru sebesar 11,7% dari realisasi itu.

“Masih terbuka luas peluang Provinsi untuk mengembangkan potensi usaha pertambangan. Kehadiran perusahaan-perusahaan pertambangan seperti PT Agincourt Resources di Sumatera Utara yang telah memberikan kontribusi perlu ditingkatkan,” ucap Agus.

Selain kontribusi di bidang ekonomi dan fiskal, menginjak tahun kelima masa operasional penuh Tambang Emas Martabe berkontribusi positif terhadap peningkatan kualitas layanan kesehatan, pendidikan, pelatihan dan pengembangan kapasitas petani, serta kaum perempuan dan pemuda remaja, dan pembangunan infrastruktur di 15 Desa lingkar tambang untuk meningkatkan akses dan kualitas kehidupan masyarakat. [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.