MEDAN, KabarMedan.com | Bakal calon Gubernur Sumatera Utara, Ade Sandrawati Purba SH MH mengingatkan pentingnya peran orangtua dalam membentuk karakter anak.
Bahkan, keluarga merupakan lembaga pendidikan informal yang berpengaruh besar terhadap tumbuh kembang anak menuju masa depan.
“Saya setuju dengan pendapat ahli tentang pendidikan keluarga. Karena informasi pertama yang diterima anak adalah dari orangtua dan keluarga. Jadi, kebiasaan orangtualah yang akan banyak ditiru anak. Tapi sayangnya, tidak semua orangtua menyadari hal itu,” katanya, Kamis 27 Juli 2017 kemarin.
Ade mengaku sedih melihat fenomena yang belakangan terjadi pada anak. Seperti bullying yang berujung korban bunuh diri dan kenakalan remaja lainnya.
Makanya dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional pada 23 Juli lalu, Ade ingin mengingatkan kembali orangtua untuk kembali peduli pada keluarga.
“Para pakar sudah menyampaikan bahwa stiap individu berpotensi jadi baik dan buruk. Tapi, pengaruh lingkungan akan menguatkan potensi itu. Jadi kita sebagai orangtua, harus menyadari potensi nagatif yang akan berdampak buruk bagi anak. Tentu orangtua harus melindungi anaknya dari hal yang buruk itu,” ujarnya..
Di era teknologi ini, Ade menyebut peran orangtua harus lebih besar untuk memfilter penggunaan media sosial. Dia menyebut anak-anak harus diberikan pendampingan dalam mencerna informasi yang sangat terbuka.
Memberikan pengertian dan penjelasan yang benar pada anak, maka anak akan menerima informasi yang baik. Makanya Ade menyambut baik himbauan Presiden RI, Joko Widodo tentang batasan umur penggunaan media sosial pada anak.
“Pak Jokowi sangat responsif terhadap bahaya penggunaan media sosial pada anak sehingga orangtua harus mengawasi anak mereka. Anak di bawah 13 tahun, memang sebaiknya tidak diberikan kebebasan menggunakan medsos apalagi tanpa pendampingan, karena efeknya sangat buruk. Sebagai orangtua, terusterang saya sangat khawatir,” jelasnya.
Dia mengatakan, pemerintah daerah juga harus segera menyambut himbauan ini agar dapat memberikan proteksi terhadap anak. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal juga harus memproteksi anak dari pengaruh buruk medsos dengan pengajaran yang baik. Dengan demikian, anak-anak di Sumut akan lebih berkarakter dan kreatif.
“Jika disambut dengan baik, maka penggunaan media sosial ini akan memberikan peluang bagi anak untuk kreatif. Jadi peran keluarga, masyarakat dan pemerintah akan dapat menyelamatkan anak-anak kita ke depannya,” pungkasnya. [KM-03]