MEDAN, KabarMedan.com | Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi hampir dipastikan kehilangan tiket untuk berlaga di Pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2018. Erry kehilangan tiket usai surat dukungan yang diperolehnya dari Golkar, lalu diikuti, NasDem dialihkan ke pasangan Edy Rahmayadi – Musa Rajeckshah.
Awalnya, sang petahana punya armada kuat untuk berlaga di Pilgub Sumut. Erry awalnya merupakan Wakil Gubernur Sumut. Dia naik jabatan usai Gubernur saat itu, yaitu Gatot Pujo Nugroho terjerat kasus hukum.
Menjelang pergelaran Pilkada serentak 2018, Erry saat itu mengantongi dukungan dari Partai Golkar (17 kursi DPRD), NasDem (5 kursi DPRD), PKB (4 kursi DPRD), dan PKPI. (3 kursi DPRD). Total 29 kursi DPRD telah memenuhi syarat pencalonan Erry.
Perlahan, Erry mulai ditinggal partai-partai tersebut. Adalah Golkar yang mengalihkan dukungan mereka ke Edy Rahmayadi. Mengikuti jejak Golkar, NasDem menarik surat pengusungan mereka dan menyerahkannya ke Ketua Umum PSSI itu.
“Ada penyerahan surat pengusungan. Sementara kita schedule begitu untuk Pak Edy ke DPP NasDem malam ini,” kata Sekjen Partai NasDem, Johnny G. Plate, Jumat (5/1/2017).
Kini, Tengku Erry hanya mendapat dukungan dari PKB. Bahkan, PKPI dikabarkan beralih dari Erry juga dengan mendukung JR Saragih. Hanya mengantongi 7 kursi, Erry tak mungkin melenggang masuk ke arena Pilgub Sumatera Utara 2018. Dan slogan PATEN yang selama ini digadang-gadang, malah diplesetkan menjadi Pilgubsu Tanpa Tengku Erry Nuradi. [KM-01]