Pemangku Kepentingan di Sumut Sambut Positif Film Haji Asrama

MEDAN, KabarMedan.com | Pemangku kepentingan di Sumatera Utara menyambut positif penggarapan film layar lebar karya sineas lokal, berjudul Haji Asrama.

Film bergenre sosial religi yang mulai produksi sesegera mungkin ini, merupakan awal dari kebangkitan film Sumut.

“Kita menyambut baik rencana produksi film HAS, dan berharap ini menjadi momentum yang tepat untuk kebangkitan film Sumatera Utara,” kata Bupati Serdangbedagai, Soekirman, pada acara syukuran atas segera diproduksinya Film HAS, di Wing Hotel Kualanamu, Deliserdang, Kamis (22/2/2018).

Soekirman menyatakan, Film HAS berawal dari sebuah pemikiran dan khayalan seorang Onny Kresnawan yang ingin diwujudkan secara bergotong-royong.

Soekirman mengibaratkan perjuangan memproduksi Film HAS seperti menggapai puncak gunung.

“Gunung yang tinggi hanya sebuah gunung tinggi sebelum kita daki. Tapi setelah kita daki, puncaknya akan berada di bawah telapak kaki kita. Jadi jangan takut untuk berjuang,” ujarnya.

Soekirman mengaku, kolaborasi banyak pihak bisa mewujudkan mimpi ini. “Saya yakin masih ada kata gotong royong, sponsor dan produser, dan kolaborasi ini akan menjadikan Film HAS booming. Artis senior yang tergabung di PARFI, berilah resep yang baik kepada aktor. Masa hanya Film Naga Bonar saja yang booming, HAS juga harus,” ungkapnya.

Baca Juga:  Kejari Sergai Periksa Dua Saksi Baru Perkara Dugaan Penyalahgunaan Kredit Bank Plat Merah

CEO Aroma Bakery Cake Shop, Suhardi, mengatakan sangat mendukung untuk kemajuan film lokal.

“Kita ingin menjadikan Sumut sebagai destinasi. Brand-brand lokal juga harus maju. Dirilisnya film ini akan mendongkrak wisata sumut. Tidak hanya lokal, tapi nasional. Dengan film ini, kearifan lokal, wisata lokal, produk lokal, akan bisa dilirik banyak orang,” jelasnya.

Executive Producer, Yunie Pilliang mengaku, cukup bersemangat atas ajakan kolaborasi Onny Kresnawan untuk memproduksi film HAS.

“Dengan model patungan, saya yakin ini bisa. Ini menjadi tangggungjawab bersama. Dengan adanya film ini, saya yakin ini menggiatkan kembali perfilman Sumut,” jelasnya.

Sutradara Onny Kresnawan mengatakan, Film HAS lebih kepada bagaimana agar semangat perfilman Sumut bisa bangkit.

“Harapan bahwa ini bukan sebuah film yang biasa saya lakukan, yang bernuasa dokumenter. Ini merupakan film layar lebar dengan tema religi. Malu juga dengan teman di Makasar yang sudah lebih dahulu memproduksi film religi. Semoga film ini memberikan nuansa bagi kebangkitan film Sumut,” cetusnya.

Onny menyebutkan, dalam memproduksi film, apalagi untuk format layar lebar, membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Karenanya, kata dia, perlu dukungan para stakeholder sehingga juga dapat memberi semangat kepada para sineas.

Baca Juga:  Deputi BGN Tinjau Dua Dapur Umum Program Makan Bergizi Gratis di Sergai

Film HAS berkisah tentang dua karakter yang bertolak belakang, Mahmud dan Burhan, diantara perjalanan dunia dengan spiritual dalam proses “mencari” Tuhan.

Dengan dibalut muatan moralitas, spiritual serta humanis yang khas, Film HAS juga kami kemas dengan nuansa jenaka gaya Medan yang plural serta seni, budaya dan keindahan alam yang mungkin luput dari banyak orang, kata Onny Kresnawan.

Untuk diketahui, pembuatan film ini akan mengambil tempat di Medan dan Serdang Bedagai dengan durasi pengambilan gambar selama 15 hari, editing 2 bulanan.

Selain sektor swasta, juga hadir pada syukuran itu Bank Sumut, Pertamina, PARFI Sumut, DKSU Sumut, Pemda Serdang Bedagai, Komunitas Sedekah Bareng, Yayasan Al Fattah Medan, NGO, para seniman dan media.

Dalam kesempatan itu juga disuguhkan live acting performance dari Film HAS, yakni gambaran langsung proses pengambilan film, lagu sebagai tema film serta teaser. [KM-03]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.