MEDAN, KabarMedan.com | Silaturahmi dan blusukan terus dilakukan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara. Hal ini dilakukan untuk mendapat respon positif dari masyarakat. Bahkan tidak sedirkit dari masyarakat menyampaikan harapannya kepada para calon yang bertarug dalam Pilgub Sumut 2018 ini.
Seperti halnya yang dilakukan calon Wakil Gubernur Sumut, Sihar Sitorus di Pajak USU, Jalan Jamin Ginting, Medan pada Senin 26 Februari 2018. Sihar mendengarkan keluhan dari para pedagang tentang tingginya biaya sewa dan proses adminitrasi disana, Senin 26 Februari 2018.
Salah seorang pedagang, Evi Sitompul mengatakan, kesulitan yang dialami pedagang mulai dari pengiriman barang, proses administrasi dan tingginya bea cukai barang masuk. “Itu semua kesulitan yang kami alami sebagai pedagang,” katanya.
Ia mengaku, pemesanan barang dari China tak bisa langsung diserahkan kepada pemesan. Butuh waktu proses administrasi hingga berhari-hari, juga penyesuaian bea barang masuk.
“Jika untuk pemesanan atau pembelian barang ini, tidak sedikit biaya yang harus kami keluarkan. Membeli barang saja, sudah tidak sedikit apalagi biaya-biaya lainnya untuk pengiriman barang,” ujarnya.
Tingginya pajak tersebut membuat pedagang tak punya pilihan kecuali menaikan harga jual barang. Hal ini kembali menjadi permasalahan bagi pedagang saat proses penjualan. Dimana, pembeli merasa heran dengan kenaikan barang.
“Karena pembeli merasa baru membeli, selang beberapa hari harga sudah beda. Sedangkan kami tidak ada pilihan lain, selain menaikkan harga barang,” ungkapnya.
Dirinya berharap, Sihar Sitorus dapat mendengarkan keluhan dari pedagang. Dengarkan keluhan kami dan bantulah kami untuk mengatasinya,” cetusnya.
Sihar Sitorus mengatakan, keluhan yang diterimanya ini menjadi rangkuman baginya dan pasangannya Djarot Saiful Hidayat.
“Keluhan ini saya tampung dan lihat bagaimana mengatasinya. Karena keluhan pedagang harus bisa diminimalisir,” akunya.
Sihar juga mendengarkan curhatan dari para masyarakat yang ada di Bagan Percut Sei Tuan, Deliserdang. Masyarakat yang mayoritas nelayan disana berharap, jika pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus terpilih dalam Pilgub Sumut dapat memberikan perhatian yang lebih baik dari sebelumnya.
Salah seorang nelayan Faisal mengatakan, mereka jauh dari kata sejahtera karena berada dalam tekanan ekonomi yang menyulitkan. Selama ini, mereka hanya menggantungkan hidup sebagai nelayan yang mengandalkan hasil dari laut.
Mereka sangat membutuhkan perhatian, khususnya dalam pembenahan kawasan. Karena mereka kerap menjadi penerima dampak dari sekian banyak pembangunan. Khususnya pembangunan yang berada di kawasan laut.
“Kita berharap pemerintah dibawah kepemimpinan Pak Djarot dan Sihar nanti dapat lebih baik lagi. Memperhatikan nasib kami karena kami sangat jauh dari kata sejahtera. Termasuk dalam peningkatan kesejahteraan yang dilakukan oleh kaum ibu,” paparnya.
Hal senada juga dikatakan M Haris. Ia mengaku saat ini ada dilakukan pembangunan dermaga disekitar, sehingga terjadi pengerukan pasir laut yang sangat berdampak pada mereka.
Pasalnya, pengerukan tersebut hanya mengambil pasir kasar, sementara pasir halus ditinggalkan. Hal tersebut mengakibatkan laut mereka penuh lumpur dan mengganggu habitat ikan-ikan disana.
“Kita sudah menyampaikan ini ke pemerintah. Namun belum ada solusi. Kita berharap Djarot dan Sihar nantinya dapat membantu kami dalam menyelesaikan persoalan tersebut,” jelasnya.
Pemerintah Kabupaten Deliserdang juga merencanakan kawasan Percut Sei Tuan sebagai kawasan objek wisata. Namun hal tersebut akan sangat sulit tercapai jika kondisi lautnya tidak baik. Karena itu, pemerintah harus membuat terobosan agar pembangunan yang ada saat ini tidak merugikan mereka.
Keluhan lain juga disampaikan oleh Julkifli. Ia mengeluhkan adanya pendangkalan di kawasan kuala. Hal itu sangat menyulitkan mereka saat akan melaut.
“Jikamelaut harus melewati kwala tersebut. Akibat kedangkalan kuwala tersebut, nelayan umumnya melaut diatas pukul empat pagi,” ungkapnya.
Sihar Sitorus mengatakan, ia dan pasangannya, Djarot Saiful Hidayat akan membenahi kwala dan akses perekonomian warga di kawasan tersebut. Namun, penambahan bantuan dilakukan pemerintah melalui kebijakan.
“Karena itu, nantinya pemerintah akan membuat kebijakan agar masyarakat di kawasan Pecut Sei Tuan dapat menerima dampak baik dari laut yang ada saat ini,” tambahnya.
Cek Kesehatan
Di Pajak USU Sihar Sitorus meminta untuk dilakukan pemeriksaan terhadap kondisi kesehatannya kepada mahasiswa Jurusan Kedokteran Univeristas HKBP Nomensen.
Adalah Catherine dan Herlina mahasiswa Jurusan Kedokteran Univeristas Nomensen yang ditemuinya. Permintaan itu dilakukannya begitu tau keduanya mahasiswa kedokteran.”Wah, pas sekali. Tolonglah periksa denyut nadi saya. Ada gangguan apa tidak, apa kesehatan saya baik,” pinta Sihar.
Sihar pun mengarahkan tangan kanannya untuk diperiksa. Catherine pun memeriksa denyut nadi pasangan Djarot Saiful Hidayat itu untuk menilai apakah denyut jantung Sihar normal atau ada kelainan.
Tak ada kecanggungan bagi Catherine untuk memeriksa denyut nadi Sihar. Apalagi Catherine dan Herlina tengah menjalani pendidikan di RS Murni Teguh.
Tangan kanan Catherine memeriksa denyut nadi tangan kanan Sihar. Sedangkan tangan kirinya melihat jam, menyesuaikan denyut jantung dengan hitungan detik. “Dari denyut nadi yang saya periksa hasilnya normal. Dengan 96 kali per menit normal 60 sampai 100 kali per menit,” aku Catherine.
Setelah diperiksa dan hasilnya baik, Sihar pun mengucapkan terima kasih kepada Catherine dan Herlina. Namun, Sihar tak dapat beranjak begitu saja usai diperiksa. Pria ramah itu harus menuruti permintaan keduanya.
Catherine dan Herlina meminta Sihar untuk berfoto bersama dan mengabadikan pertemuan mereka dengan video gerakan berulang atau boomerang. “Senangnya bisa foto sama. Nggak nyangka Pak Sihar mau foto bersama. Mau boomerang lagi Bapak itu sama kita,” pungkasnya. [KM-03]