Buat Laporan Palsu, Ayah dan Anak Kompak Masuk Penjara

ASAHAN, KabarMedan.com | Surip (53) dan anaknya JS (19) warga Dusun II, Desa Sipaku Area, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan, terpaksa merasakan dinginnya jeruji besi tahanan. Mereka ditangkap karena membuat laporan palsu, dengan modus menjadi korban perampokan.

Kapolres Asahan, AKBP Faisal F Napitupulu mengatakan, awalnya keduanya datang ke kantor polisi membuat laporan. Dalam laporannya JS mengaku dirampok di Jalan Lintas Sumatera, Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan pada Senin (31/12/2018).

“JS mengaku ditodong menggunakan pisau oleh 4 orang tak dikenal OTK saat melintas di lokasi. 1 unit HP, 1 unit sepeda motor Honda Vario BK 3978 VBJ, 1 buah dompet diambil para pelaku,” kata Faisal, Jumat (4/12/2018).

Baca Juga:  300 ASN di Sergai Jalani Tes Urine, 7 Positif Narkoba

Petugas yang melakukan penyelidikan dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), menemukan adanya kejanggalan dari laporan keduanya.

“Berdasarkan keterangan JS bahwa di lokasi dalam keadaan sunyi. Sementara berdasarkan keterangan masyarakat bahwa di lokasi kejadian arus lalu linyas padat dan tidak terjadi apa-apa,” ujarnya.

Petugas yang menemukan adanya kejanggalan lalu mengamankan keduanya. Saat diinterogasi JS mengakui bahwa kejadian perampokan itu tidaklah benar.

“JS mengaku sepeda motor itu digadaikan di Kota Medan sebesar Rp 1.600.000. Sementara HPnya telah dijual,” jelasnya.

Baca Juga:  300 ASN di Sergai Jalani Tes Urine, 7 Positif Narkoba

Pelaku JS mengaku, sengaja membuat laporan palsu atas suruhan sang ayah. Hal itu bertujuan agar mereka tidak membayar kredit sepeda motor, dan untuk mendapatkan asuransi atas kehilangan sepeda motor itu.

“Dari pelaku disita barang bukti 1 lembar Surat Tanda Laporan, 1 lembar formulir pernyataan, dan 1 buah dompet,” tambahnya.

Saat ini kedua pelaku masih dalam pemeriksaan petugas. “Keduanya dijerat dengan Pasal 242 Ayat (1) dari KUHP,” pungkasnya. [KM-03]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.