Kawal Pemilu, 10 Ribu Kader Ansor Sumut Dikerahkan

MEDAN, KabarMedan.com | Sebanyak 10 ribu kader Ansor dan Barisan Ansor (banser) dikerahkan untuk membantu Polri dan TNI, dalam mengawal dan mengamankan jalannya pemilihan umum (pemilu) 2019.

Pengerahan para kader tersebut seusai hasil Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) GP Ansor Sumut di Aula Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Jalan Pelajar Timur Medan, pada Jumat (29/3/2019) lalu. Rakorwil diikuti pengurus PW GP Ansor Sumut dan pengurus Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor se-Sumut.

Ketua PW GP Ansor Sumatera Utara (Sumut) Labuhan Hasibuan, mengatakan penerjunan kader Ansor tersebut untuk melaksanakan instruksi Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut), yang meminta seluruh kader Ansor dan Banser se-Indonesia melaksanakan Gerakan Rabu Putih.

Baca Juga:  KAI Divre I Sumut Layani 2,4 Juta Penumpang Selama 2024

Gerakan Rabu Putih ini merupakan ajakan kepada para kader Ansor beramai-ramai datang ke TPS dengan menggunakan baju putih dan mengawal pelaksanaan pemilu.

“Karenanya, kita mengajak seluruh kader Ansor dan Banser di Sumut agar memfasilitasi masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya. Jangan sampai ada masyarakat tak menggunakan hak pilih gara-gara ajakan golput atau adanya intimadasi dari kelompok tertentu,” katanya, Rabu (3/4/2019).

Sekretaris PWNU Sumut HM Hatta Siregar, menyambut baik Gerakan Rabu Putih yang akan dilaksanakan Ansor di seluruh Indonesia termasuk Sumut.

“Gerakan Rabu Putih ini perlu, karena ada pihak-pihak yang ingin menggagalkan Pemilu. Ayo bentengi dan berikan penjelasan kepada masyarakat agar tidak terprovokasi dengan hoaks dan fitnah,” harapnya.

Baca Juga:  Kejari Sergai Periksa Dua Saksi Baru Perkara Dugaan Penyalahgunaan Kredit Bank Plat Merah

Sebelumnya, Wakapolda Sumatera Utara, Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, mengingatkan agar kader Ansor tidak terpancing jika ada provokasi saat melakukan Gerakan Rabu Putih nantinya.

“Dalam Gerakan Rabu Putih nanti jangan sampai terpancing oleh provokasi yang kemudian menimbulkan mudharat,” jelasnya.

Mardiz juga meminta GP Ansor berpatiipasi mendukung Polri menenangkan masyarakat agar tidak resah oleh berita bohong atau hoaks, ujaran kebencian, isu SARA atau politik identitas yang dapat menimbulkan disintegrasi bangsa. [KM-03]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.