MEDAN, KabarMedan.com | Berbagai cara bisa dilakukan untuk menarik antusiasme masyarakat datang ke tempat pemungutan suara (TPS) dan menggunakan hak pilihnya. Salah satunya seperti yang dilakukan di TPS 019 Sidorame di Kelurahan Sidorame Timur, Kecamatan Medan Perjuangan yang mendesain ruangan dengan ornamen adat Batak.
Tidak hanya ornamen ruangan. Seluruh anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menggunakan perlengkapan pakaian adat Batak. Di TPS ini, ada 266 daftar pemilih tetap (DPT) yang terdiri dari 144 pemilih laki-laki dan 122 pemilih perempuan.
Menurut warga sekitar, Roland, TPS ini unik karena mengangkat adat Batak sebagai identitas masyarakat yang plural. Walau pun demikian, bukan berarti tidak menghargai orang yang bukan Batak.
“Saya rasa ini bisa menarik antusiasme masyarakat untuk datang ke TPS. Tidak ada masalah. Di sini aman dan damai,” katanya, Rabu (17/4/2019).
Roland sendiri pada pagi hari mencoblos di daerah Kecamatan Medan Labuhan lalu ke Sidorame Timur lantaran rumah orangtuanya berada tak jauh dari TPS.
“Mungkin sebaiknya di TPS yang lain juga buat seperti ini, jadi nampak nuansa ini pesta rakyat. Terlepas misalnya ada persoalan teknis di TPS,” katanya.
Di TPS ini, sempat terjadi perdebatan antara anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dengan warga. Seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya mengaku sangat kecewa karena namanya tidak kunjung dipanggil meskipun sudah antri sejak pukul 08.00 wib. Hingga berita ini dibuat, proses pencoblosan masih berjalan.
Ketua KPPS, Irwan Tito P belum bisa diwawancarai lantaran masih tampak sibuk menghadapi warga yang sebagian protes. “Saya dari pagi di sini. Memang tak punya C6. Lalu apakah itu salah saya. Kan ada e-KTP,” katanya kepada petugas KPPS sambil mengetuk meja. [KM-05]
