MEDAN, KabarMedan.com | Buah belimbing tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, karena memang mudah didapat dan banyak dikembangkan hampir di seluruh daerah di Sumatera Utara (Sumut). Belimbing atau Averrhoa Carambola memiliki bentuk yang unik dan rasanya yang manis ternyata juga menjadi ciri khas daerah yang merupakan sentra produksinya.
Jenis belimbing ini dapat berkembang maksimal apabila dikembangkan diwilayah yang memiliki iklim basah dengan ketinggian 1-500 m diatas permukaan laut. Struktur tanah yang baik adalah gembur, pHnya 5,5 – 6, kedalaman air tanah 50-200 cm, curah hujan 2000-2500 mm/tahun, komposisi bulan basah keringnya yaitu 4-7 bulan basah dan 4-6 bulan kering.
Belimbing Sembiring merupakan varietas unggulan Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumut. Di Desa Namu Riam, Untung merupakan salah satu dari sekian banyak masyarakat yang terus membudidayakannya agar buah tersebut tetap lestari dan tetap menjadi ikon penting daerahnya.
Dengan peningkatan kualitas produksi, diharapkan mampu bersaing dengan banyaknya buah impor di pasaran. Dalam menjaga kualitas belimbing, dikatakan Untung, sebelum dipanen harus ditutupi dengan plastik. Ini berfungsi untuk menghindari serangan lalat buah yakni sejenis organisme pengganggu tanaman (OPT) yang dapat membuat buah menjadi busuk.
Buah yang pohonnya bermanfaat menyerap gas-gas beracun buangan kendaraan bermotor, menyaring debu, meredam getaran suara, dan memelihara lingkungan dari pencemaran karena berbagai kegiatan manusia dibudidayakan dan menghasilkan keuntungan ekonomi tinggi kepada petaninya.
Sementara di dalam gubuk, buah belimbing berwarna kuning dan sedikit hijau dengan tektur halus dan segar tersusun dalam plastik merah dan keranjang bambu siap dijual kepada pengepul yang datang setiap saat untuk kemudian diedarkan di pasaran di lokal maupun luar daerah.
“Dengan daging besar dan berair menjadi ciri belimbing varietas Sembiring. Pinggiran bintang tebal dan di bagian tengahnya berwarna cerah menjadikanya lebih digemari daripada varietas belimbing lain yang tekstur dagingnya lebih tipis dan kadar airnya lebih sedikit. Siapapun dari luar Sumatera kalau mencari belimbing, yang dicarinya pasti belimbing Sembiring,” Untung J Meliala, Sabtu (25/5/2019).
Ditambahkan Untung, kualitas belimbing bisa dilihat dari bentuk luarnya yang segar, berisi dan tanpa bintik-bintik hitam atau luka akibat pengemasan ataupun bekas gigitan lalat buah. Karena itu, mulai dari awal, yakni saat buah sudah sebesar ibu jari, sampai siap dipanen, buah tetap dibungkus dengan plastik sehingga lalat tidak bisa menggigit dagingnya dan bertelur di dalamnya.
Dikatakannya untuk melakukan pembungkusan belimbing bisa dilakukan selama sebulan penuh karena ukuran yang berbeda memerlukan perlakuan yang berbeda. “Belimbing yang terdapat luka itu termasuk buah yang afkir dan tidak layak jual,” katanya.
Belimbing, jelasnya, mempunyai kandungan vitamin A dan C yang cukup tinggi dan dapat menurunkan tekanan darah ini memiliki pasar yang tidak kalah dengan buah lainnya. Jika di Brastagi memiliki kekhasan dengan produksi jeruk dan sayur-mayurnya, maka Deli Serdang dengan Pancur Batu sebagai kecamatan sentra produksi belimbing dapat dibanggakan karena produksinya yang tinggi.
Tiap satu hektar tanaman belimbing, bisa memperoleh produksi mencapai 44.000 kg/tahun sesuai dengan penghitungan yang pernah dilakukannya atau secara menyeluruh luasan lahan pekarangan belimbing milik masyarakat di Desa ini sekitar 162 hektar.
“Produksi yang dihasilkan petani ini masih untuk memenuhi permintaan pasar lokal, Medan dan sekitarnya. Padahal peluang pasar bisa lebih besar lagi, asal petani bisa menjaga dan mempertahankan kualitas produksi buah,” tuturnya.
Selama ini dari keseluruhan produksi buah yang pada umumnya ditanam dalam bentuk kultur pekarangan, yaitu diusahakan sebagai usaha sambilan sebagai tanaman peneduh di halaman-halaman rumah ini hanya 2 – 5 % yang didistribusikan ke luar daerah. Di satu sisi hal ini membuktikan bahwa minat masyarakat mengkonsumsi buah khususnya belimbing sangat baik.
“Ini tantangan kita agar belimbing sembiring mampu bersaing dengan banyaknya buah-buahan impor yang beredar di pasaran. Jumlah penduduk yang semakin bertambah pasti kebutuhan juga meningkat,” katanya. [KM-05]