MEDAN, KabarMedan.com | Minimnya stok cabai merah di Sumatera Utara menjadi penyebab masih tingginya harga di pasaran. Selain itu, luas panen cabai merah bulan ini juga masih sedikit, yakni 1.984 hektare. Beda tipis dari bulan sebelumnya.
“Karena di tingkat produsen (petani), harganya masih berkisar Rp 45.000 hingga Rp 50.000/kg. Jadi wajar haganya bisa sampai Rp 70.000/kg ketika sampai ke tangan konsumen,” ujar
Kepala UPTD Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatra Utara, Marino Kamis (20/6/2019).
Dikatakannya, saat rapat posko sebelumnya, seluruh data panen ditanyakan ke seluruh kabupaten/kota. Biasanya, Sumut bisa panen 3.000 hingga 3.300 hektare per bulan. Tapi jumlah tersebut menurun pada bulan April hingga di bulan Mei harga cabai merah di pasar sempat tembus Rp120.000/kg.
Untuk panen bulan Juni, kata Marino, hanya berasal dari Karo, Asahan, Batubara dan Simalungun. Daerah-daerah tersebut merupakan sentra cabai di Sumut. Tentu diharapkan panen di bulan berikutnya bisa normal kembali dikisaran 3.000-an hektare.
Selain itu, permintaaan yang mulai menurun pasca Lebaran diharapkan bisa sedikit ‘mengendorkan’ harga cabai di pasaran. Jadi meski stoknya masih sedikit, harganya tidak akan melambung lagi karena permintaaannya sudah normal. [KM-05]