Januari – Juni, 3.278,9 Hektare Jagung di Sumut Diserang Ulat Grayak

MEDAN, KabarMedan.com | Ribuan hektare tanaman jagung di Sumatera Utara diserang organisme pengganggu tanaman (OPT) ulat grayak diduga jenis Spodoptera frugiperda pada periode Januari – Juni 2019. Namun hingga kini, belum ada lapotan terjadinya gagal panen atau puso.

Kepala UPTD Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara (PTPH Sumut), Marino mengatakan, dalam laporan kumulatif luas tambah serangan, OPT ulat grayak menyerang pada tanaman jagung di 18 dari 33 kabupaten di Sumut.

Baca Juga:  Pemkab Sergai Serahkan Bantuan Perahu Nelayan, Tekankan Pentingnya Penangkapan Ikan Berkelanjutan

Laporan tersebut membagi tingkat serangan dalam 4 kategori, ringan, sedang, berat dan puso. Pada serangan tingkat ringan, seluas 3.206,7 hektare. Kabupaten Karo merupakan yang paling luas terserang yakni seluas 1.650,5 hektare. Kemudian Dairi seluas 922,5 hektare.

Pada tingkat sedang, serangan ulat grayak seluas 69,2 hektare, paling banyak terjadi di Karo, yakni seluas 40,5 hektare dan di Dairi seluas 17 hektare. Pada periode ini, hanya 3 hektare yang serangannya berat. Dua hektare di Karo dan satu hektare di Toba Samosir.

Baca Juga:  Pemkab Sergai Serahkan Bantuan Perahu Nelayan, Tekankan Pentingnya Penangkapan Ikan Berkelanjutan

Pihaknya merekomendasikan petani untuk menyemprot tanamannya menggunakan insektisida yang berbahan aktif emamektin benzoat, klorantraniliprol,  atau insektisida. “Bahan aktif itu diketahui dapat membunuh ulat grayak langsung,” katanya, Jumat (5/7/2019). [KM-05]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.