Sultan Langkat: Sejarah Harus Ditulis di Atas Fakta

Sultan Langkat, Tuanku Azwar Abdul Djalil Rahmad Shah Al Hajj

LANGKAT, KabarMedan.com | Provinsi Sumatera Utara memiliki banyak peninggalan sejarah yang perlu dilestarikan, termasuk peninggalan sejarah Kesultanan Langkat.

Hal itu terungkap dalam Dialog Sejarah Napak Tilas Kejayaan dan Keruntuhan Kesultanan Langkat, yang diadakan di Tanjung Pura, Langkat, Sabtu (12/10/2019).

Sultan Langkat, Tuanku Azwar Abdul Djalil Rahmad Shah Al Hajj mengatakan, sejarah harus ditulis di atas fakta bukan berdasarkan imajinasi maupun fiksi.

“Apalagi Langkat sudah memberikan kontribusi bagi Republik Indonesia. Karena itu, dialog sejarah ini merupakan momentum penting bagi masyarakat Langkat,” kata Sultan.

Menurut Sultan, dialog tersebut juga dapat menjadi pembelajaran agar kejadian kelam pada masa lalu tidak terulang kembali. Terutama pada peristiwa revolusi sosial yang terjadi pada tahun 1946 di Sumatera Timur.

“Dialog sejarah ini diharapkan dapat menjadi sarana mentransfer informasi sejarah kepada generasi bangsa. Sehingga dapat memberi pemahaman dan meningkatkan rasa cinta generasi muda pada tanah air,” ujar Sultan.

Baca Juga:  Polres Serdang Bedagai Berikan Bantuan Kepada Korban Kebakaran di Teluk Mengkudu

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Sumut, Sabrina mengatakan, Pemerintah Provinsi Sumut sangat mengapresiasi setiap upaya pelestarian peninggalan sejarah.

“Kesultanan Melayu Islam Langkat adalah salah satu dari berbagai ragam pemberi warna dalam sejarah Republik Indonesia. Mulai dari pra republik hingga masa keruntuhannya perlu jadi perhatian kita semua, untuk mentransfer informasi sejarah kepada generasi saat ini,” kata Sabrina.

Menurutnya, dialog sejarah tersebut juga diperlukan untuk membangkitkan idealisme kebangsaan dan persatuan. Serta memunculkan rasa kecintaan terhadap etika, adab, dan budaya Melayu Langkat sebagai warisan berharga.

Sabrina mengingatkan, kepada semua pihak terkait, mulai dari pemerintah Kabupaten/Kota hingga pemangku adat, untuk terus saling bersinergi.

Baca Juga:  KAI Divre I Sumut Gelar Aksi Bersih Lintas di Sepanjang Jalur Medan-Bandar Kalipah

Khususnya dalam hal revitalisasi dan pelestarian peninggalan sejarah Melayu. Dengan adanya pelestarian atau revitalisasi tersebut, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah.

“Pelestarian peninggalan sejarah diharapkan dapat tercipta kawasan wisata bernuansa budaya, sejarah, dan religi yang dapat pula menambah pendapatan asli daerah,” jelasnya.

Direktur Lembaga Independen Pemerhati Pembangunan Sumatera Utara selaku penggagas dialog, Azhari AM Sinik mengatakan, dialog tersebut merupakan bagian dari upaya membangkitkan idealisme peradaban bangsa Melayu.

Untuk itu, diharapkan masyarakat serta tokoh Melayu dapat memanfaatkan momentum dialog sejarah tersebut guna membuat Langkat bangkit kembali.

“Maka saya berharap, dalam momentum ini kita bangkit, masyarakat dan tokoh-tokoh Melayu,” pungkasnya. [KM-03]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.