Tahun 2019, Luas Panen Padi Sumut Bertambah 4.964,79 Hektare

MEDAN, KabarMedan.com | Tahun 2019, Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara mencatat luas panen padi di Sumut mencapai 413,14 ribu hektare.

Kepala BPS Sumut Syech Suhaimi mengatakan, luas panen ini mengalami peningkatan 1,22 persen atau 4.964,79 hektar jika dibandingkan tahun 2018.

Syech menyebutkan, berdasarkan hasil survei Kerangka Sampel Area (KSA), pola panen padi di Sumut pada periode Januari- Desember 2019 relatif sama dengan pola tahun 2018.

“Pada 2019 itu, luas panen tertinggi terjadi pada bulan Februari yaitu sebesar 58,20 ribu hektar dan luas panen terendah terjadi pada November, yaitu sebesar 16,85 ribu hektar,” ujar Syech Suhaimi di kantornya, Rabu (4/3/2020).

Baca Juga:  Pemkab Sergai Serahkan Bantuan Perahu Nelayan, Tekankan Pentingnya Penangkapan Ikan Berkelanjutan

Tetapi, peningkatan luas panen ini menurut Syech berbanding terbalik dengan jumlah produksi pagi. “Di 2019 itu produksi padi tercatat sebesar 2.078,90 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG). Capaian ini turun sebanyak 29,38 ribu ton jika dibanding tahun 2018,” ujarnya.

Dikatakan Syech, jika produksi padi tahun 2019 itu dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi beras di Sumut pada 2019 tercatat sebesar 1.186,35 ribu ton.

“Jumlah itu kita hitung mengalami penurunan sebanyak 16,77 ribu ton atau 1,39 persen kalau kita bandingkan dengan tahun 2018,” katanya.

Baca Juga:  Pemkab Sergai Serahkan Bantuan Perahu Nelayan, Tekankan Pentingnya Penangkapan Ikan Berkelanjutan

Syech melanjutkan, sesuai dengan luasan lahan panen, maka produksi panen tertinggi terjadi pada bulan Februari yaitu sebesar 283,92 ribu ton. Sementara produksi panen terendah terjadi pada bulan November yaitu sebesar 80, 07 ribu ton.

“Kalau kita lihat per daerah, kenaikan produksi relatif besar terjadi di Labuhanbatu, Nias Selatan dan Nias Utara. Sementara penurunan produksi relatif besar terjadi di Simalungun, Langkat dan Mandailing Natal,” ujarnya. [KM-05]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.