
MEDAN, KabarMedan.com | Sekretaris Umum Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Kota Medan, Navish Sagala, mengecam tindakan represif aparat kepolisian terhadap aksi mahasiswa di Medan, Rabu (27/8/2025).

Navish menilai aparat menunjukkan arogansi saat adzan Ashar berkumandang, meski mahasiswa sudah bersikap kooperatif. Menurutnya, momen tersebut seharusnya menjadi waktu khidmat, namun justru dimanfaatkan aparat untuk membubarkan aksi.
“Artinya, aparat kepolisian memanfaatkan saat mahasiswa redam dan khidmat mendengar adzan,” ujar Navish.
Ia juga menyoroti sikap aparat yang tidak mengindahkan tuntutan mahasiswa agar Ketua DPRD Sumut turun langsung menerima aspirasi.
Dalam aksinya, sejumlah mahasiswa mengalami luka akibat bentrokan, mulai dari pemukulan hingga kepala bocor, termasuk kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sumatera Utara.
“Syukurnya, kawan-kawan mahasiswa masih bisa membendung serangan aparat sehingga tidak banyak yang menjadi korban. Namun kami mengecam keras tindakan represif ini,” tegasnya.
Navish menambahkan, aliansi mahasiswa berencana akan kembali turun dengan jumlah massa lebih besar dan strategi yang lebih terorganisir.
“Ini membuktikan bahwa pihak kepolisian tidak hadir bersama rakyat (mahasiswa), melainkan justru tampil sebagai pembasmi masyarakat,” pungkasnya.[KM-04]