ARMI Gelar Mubes Pertama di Medan

MEDAN, KabarMedan.com | Perjalanan awal untuk memaksimalkan kerja-kerja sosial kemasyarakatan kedepan oleh Aliansi Relawan Muda Indonesia (ARMI) akhirnya bisa dirampungkan melalui penyelenggaraan Musyawarah Besar pertama yang diadakan di Medan, Minggu (31/5/2015).

Organisasi yang didirikan pada 20 November 2014 lalu, bertepatan dengan 25 tahun Konvensi Hak Anak (KHA) terus berupaya memperbaiki diri secara internal maupun eksternal.

Kiprahnya sudah mulai terlihat melalui berbagai kegiatan yang dilakukan bersama organisasi orang muda dan lembaga-lembaga lain, diantaranya kegiatan penanaman 1000 pohon mangrove, pelatihan teknik wawancara dalam penulisan berita, sosialisasi seputar issu gender dan seksualitas, terlibat dalam aksi bersama hari anti kekerasan seksual, gerakan donasi buku dan baju layak pakai. Tentu kegiatan-kegiatan tersebut tidak akan berhenti sebatas itu.

“Tujuan utama mengapa kami ada adalah untuk mendorong kelompok orang muda untuk berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan dan pemberdayaan bagi masyarakat,”  kata Etika Manda Sari, selaku Ketua Umum terpilih periode 2015-2016.

ARMI sendiri memiliki segmen usia tertentu dalam keanggotaannya, antara 16 – 35 tahun dengan prinsip organisasi yang mengedepankan independen, non-diskriminasi, kepemudaan, kekeluargaan, kemanusiaan dan kebudayaan. Mubes pertama kali ini telah menyepakati kepengurusan selama satu periode dan program kerja yang sederhana namun sangat bermanfaat.

Dika Lestari, mahasiswa fakultas psikologi Universitas Sumatera Utara (USU) yang terpilih sebagai kordinator bidang hubungan masyarakat mengungkapkan empat program utama ARMI, diantaranya Kongko-kongko Pintar (Kongpi), Kajian Rutin Kepemudaan (KRP), Pemuda Pemudi Peduli (P3), dan ARMI Berkarya.  Dika menambahkan bahwa ARMI akan sangat senang jika orang-orang muda lainnya dapat bergabung dan memberikan kontribusi baik dalam pemberdayaan masyarakat yang membutuhkan. [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.