Executive Producer Willawati mengatakan, film berdurasi 120 menit ini merupakan film Indonesia pertama yang berhasil mengintegrasikan dukungan dan memadukan elemen BASARNAS, PMI dan BMKG dalam detil-detilnya, serta didukung pula oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Pihak-pihak tersebut memberikan bantuan dalam bentuk konsultasi teknis dan penyediaan peralatan hingga transportasi penyelamatan sesuai standar prosedur operasional untuk kebutuhan pembuatan film. Komunikasi dan pemasaran film ini pun didorong oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur,” ujar Willa.
Sementara itu, Producer Reza Hidayat, berharap bahwa BANGKIT! dapat menjadi angin segar setelah penonton Indonesia selama ini hanya dimanjakan oleh kisah-kisah drama percintaan, atau terlena dalam film-film bertema mistis atau erotis.
“Dunia perfilman Indonesia saat ini sedang dalam titik matang tetapi perlu didukung dengan kerjasama yang lebih baik dari seluruh pihak –termasuk Pemerintah. Perfilman Indonesia membutuhkan kontinuitas produksi film-film bermutu, mengandung pesan edukasi yang positif dan terdistribusi dengan baik, agar penonton Indonesia semakin cerdas dalam mengolah informasi dan terus percaya kepada industri film tanah air,” cetus Reza.
Lebih lanjut, Sutradara Rako Prijanto dengan penuh semangat menambahkan, setiap adegan dibuat secara serius dan rinci agar menghasilkan tampilan senyata mungkin dengan kondisi alam yang ingin ditampilkan.
“Khusus adegan banjir, kami membuat khusus water tank berukuran 200 x 100 meter berisikan air yang diberi efek ombak dan jalur khusus untuk kamera, sehingga menghasilkan gambar yang konstan. Semoga seluruh emosi, semangat dan pesan yang dipancarkan oleh film ini dapat dirasakan oleh semua orang, seperti apa yang dirasakan oleh segenap tim film. Film ini juga menjadi bukti bahwa profesionalisme pekerja dan daya saing film Indonesia tidak kalah dengan kualitas film-film kelas dunia,” ucap Rako.
Rako berharap film ini dapat menjadi acuan bagi sineas Indonesia lainnya, mendorong mereka untuk keluar dari zona nyaman dan berani bereksperimen dalam jenis-jenis film lain yang belum tereksplorasi, serta menjadi dorongan bagi tumbuhnya penggunaan teknologi-teknologi film lainnya untuk mewujudkan gagasan dan mimpi tanpa batas.
Aktor dan aktris berbakat lainnya yang turut mendukung film ini antara lain adalah Donny Damara (berperan sebagai Gubernur), Ferry Salim (berperan sebagai Hadi – atasan Arifin), Yasamin Jasem (berperan sebagai Eka anak Addri dan Indri), Adriyan Bima (berperan sebagai Dwi anak Addri dan indri), Khiva Iskak (berperan sebagai Endo) dan Yayu Unru (berperan sebagai Prof. Dr. Irwan Pongky). [KM-01]