Banjir Rob Rendam 15 Ribu Rumah Warga di Kota Medan

Banjir Rob di Medan Rendam 15 Ribu Rumah, 70 Ribu Warga Terdampak. (Foto: Istimewa)

MEDAN, KabarMedan.com | Banjir rob merendam 15.000 ribu rumah warga di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut). Hal ini menyebabkan 70.685 warga yang terkena dampak banjir tersebut.

Banjir di kawasan pesisir Medan ini terjadi sejak Selasa (5/10/2021). Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB) menyebut ketinggian air rata-rata 70 cm.

“Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan melaporkan terdapat tujuh kelurahan terdampak di Kecamatan Medan Belawan, antara lain Kelurahan Belawan 1, Kelurahan Belawan 2, Kelurahan Bahagia, Kelurahan Bagan Deli dan Kelurahan Labuhan Deli,” jelas Plt Kapusdatin dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Sabtu (9/10/2021).

BPBD Kota Medan bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) telah melakukan pemantuan ke daerah yang terdampak serta berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Sumut, instansi terkait dan kepala lingkungan setempat dalam upaya penanganan bencana.

Tak hanya di Medan, banjir rob juga terjadi di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara. Air laut menggenangi rumah warga sejak Rabu (6/10/2021) pukul 02.00 WIB.

Baca Juga:  Deputi BGN Tinjau Dua Dapur Umum Program Makan Bergizi Gratis di Sergai

Titik banjir ini terdapat pada dua Kecamatan, antara lain Kecamatan Madang Deras di Desa Madang dan Kecamatan Tanjung Tiram di Desa Bandar tepatnya di Kelurahan Bagan Arya.

BPBD Kota Baru mencatat kerugian materil sebanyak 520 unit rumah warga teremdam, tiga unit rumah mengalami rusak berat, dan dua unit rumah mengalami rusak ringan.

Kemudian, ada empat unit fasiilitas pendidikan, lima unit fasilitas ibadah, satu unit balai desa dan dua unit posyandu yang terdampak, serta 50 meter jalaN juga mengalami kerusakan yang cukup berat akibat peristiwa tersebut.

BPBD Batu Bara berupaya melakukan penanganan darurat banjir dengan membuat tanggul sementara dan karung goni sebagai penahan ombak air pasang. Kebutuhan mendesak saat ini adalah pemecah ombak pada dua desa dan satu kelurahan untuk mencegah terjadinya gelombang pasang susulan.

Berdasarkan perigatan gelombang tinggi yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) per 7 sampai 9 Oktober 2021, area perairan dengan gelombang sedang 1,25 sampai 2.50 meter pada Perairan Barat Aceh, Selat Malaka bagian Utara, Selat Sumba bagian Barat, Perairan Pulau Sawu-Rote, Laut Sawu, Perairan Selatan Pulau Flores, Selat Sape Bagian Selatan dan Selat Ombai.

Baca Juga:  Kejari Sergai Periksa Dua Saksi Baru Perkara Dugaan Penyalahgunaan Kredit Bank Plat Merah

Kajian analisis inaRISK menunjukkan Kota Medan dan Batu Bara memiliki potensi bahaya gelombang ekstrem dan abrasi pada tingkat sedang hingga tinggi. BNPB mengimbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir maupun area pemukiman dengan potensi gelombang tinggi untuk dapat meningkatkan kewaspadaan.

“Perangkat daerah setempat juga dapat mempersiapkan rencana kesiapsiagaan dan mitigasi bencana dengan membuat sistem peringatan dini sederhana untuk mendeteksi gelombang tinggi, serta membuat penahan atau pemecah ombak serta rencana evakuasi jika terjadi banjir rob susulan,” tandas Abdul Muhari. [KM-103]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.