MEDAN, KabarMedan.com | Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Sumatera Utara akan melakukan pemindahan lokasi kawanan monyet liar yang meresahkan warga di dua Kelurahan di Tebing Tinggi.
“Kami mendapatkan laporan dari warga dan lurah, adanya konflik satwa liar jenis kera di Tebing Tinggi. Kita telah melakukan survey di dua tempat yaitu, di Kelurahan Tambangan Hulu Kecamatan Padang Hilir dan di Kelurahan Bandar Utama, Kecamatan Tebingtinggi, Kota Tebing Tinggi,” ujar Kepala Seksi Wilayah II Stabat BBKSD Sumut, Herbet Aritonang, Kamis (7/10/2021).
“Kami juga sudah melakukan peninjauan di Lingkungan III, Kelurahan Bandar Utama, Kecamatan Tebingtinggi, Kota Tebing Tinggi,” tambahnya.
Herbet Aritonang mengatakan, untuk penanganannya, ada metode Trans Lokasi (memindahkan) ke Kawasan Hutan. Jadi pihaknya berencana untuk bekerjasama dengan mitra Scorpion yang selama ini memang fokus terhadap penanganan satwa kera ekor panjang.
“Trans Lokasi ini akan dilakukan dengan cara penangkapan. Kami akan memasang sebuah kandang jebakan di dua kelurahan tersebut di beberapa titik. Kemudian, kami bersama pemerintah setempat dari Dinas Damkar dan Kelurahan akan melakukan pemantauan beberapa hari ini,” jelasnya.
Lalu, br Damanik seorang warga kepada rombongan BBKSDA Sumut dan Damkar Tebing Tinggi mengaku sangat terganggu dan meresahkan dengan adanya keberadaan gerombolan monyet yang semakin bertambah jumlahnya.
Gerombolan monyet ini bukan lagi menggangu dan meresahkan, tetapi juga sudah merusak rumah dan tanaman saya.
“Selain saya sering diserang monyet, ladang yang baru ditanam pun sudah dirusak kawanan monyet. Sampai ayam bertelur juga terpaksa saya masukkan ke dalam kamar, agar telur tidak bisa diambilnya,” tandasnya.
Awalnya, Petugas Dinas Pemadam dan Penyelamatan (DPKP) Kota Tebing Tinggi telah mencoba mengusir kawanan monyet dari pemukiman warga dengan menggunakan Bazoka Air yang diisi campuran sabun deterjen.
Petugas berusaha untuk mengusir kawanan monyet yang diperkirakan berjumlah ratusan ekor, agar dapat menjauhi pemukiman warga.
Kemudian, petugas juga memasang penangkal agar monyet tidak dapat kembali kepemukiman. Namun usaha tersebut belum maksimal, dan monyet pun masih menggangu dan merusak pemukiman warga. [KM-103]