NATUNA, KabarMedan.com | BMKG Ranai menggelar Sekolah Lapang Cuaca untuk Nelayan (SLCN) di kawasan Pantai Natuna, pada Jum’at (16/9/2022). Sekolah ini diikuti oleh sekitar 100 peserta dari berbagai kalangan dan sektor.
Sekolah ini diadakan untuk mengedukasi para pekerja dari sektor maritim yaitu nelayan agar lebih antisipatif dan adaptif dalam perubahan cuaca dan iklim, baik dalam kategori ringan berat dan ekstrim.
Beberapa kejadian sering terjadi saat kejadian ekstrim mengakibatkan kerugian bagi para nelayan, salah satunya sampai menelan korban jiwa.
Kepala BMKG Wilayah I, Hendro Nugroho mengatakan, SLCN dilaksanakan untuk mengedukasi nelayan agar lebih adaptif dan antisipatif dalam memahami informasi cuaca maritim seperti ketinggian gelombang hingga 10 hari ke depan.
“Hal tersebut agar perencanaan melaut bagi nelayan lebih efisien dan efektif serta tidak mengalami kerugian hingga korban jiwa,” jelas Hendro.
Hendro menambahkan, kontribusi Indonesia sebesar 10% untuk komoditas perikanan dunia, hal itu akan lebih lagi jika kita mampu menyesuaikan kondisi cuaca dan iklim.
“SLCN turut mendukung program rencana nasional strategis berupa Nawacita di sektor kelautan dan perikanan,” tambah Hendro.
Dalam kesempatan yang sama, staf ahli di BMKG Wilayah I, Nancy Damanik mengatakan, BMKG telah meluncurkan aplikasi bernama Indonesia Weather Information for Shipping (Ina-WIS).
Aplikasi tersbut berisikan sistem informasi cuaca maritim yang sangat interaktif dan mudah digunakan bagi para nelayan.
“Aplikasi Ina-WIS merupakan program penting yang bisa dipakai untuk mengetahui zona tangkap ikan sehingga tidak perlu waktu lama untuk mencari ikan, bisa langsung ke lokasi,” pungkas Nancy. [KM-01]