Catut Logo HMI Dalam Aksi #KamiBersamaKapoldaSumut Diprotes

MEDAN, KabarMedan.com | Pencatutan logo organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dalam aksi #KAMIBERSAMAKAPOLDASUMUT yang digelar sejumlah elemen di Medan pada Jumat (8/3/2019) diprotes.

Ketua Badan Koordinasi (Badko) HMI Sumut, Alwi Hasbi Silalahi menyayangkan pencatutan logo HMI oleh pihak-pihak dalam aksi itu.

“Kita sangat menyayangkan hal itu, karena kalau adapun yang terindikasi kader disana (aksi tersebut), bukan berarti menjadi representatif dari organisasi HMI. Aksi kemarin lebih cocok disebut relawan dukung Jokowi,” katanya, Sabtu (9/3/2019).

Dirinya juga mengaku, akan mencari tahu siapa saja yang mencatut logo HMI tersebut. Jika ada kader yang terlibat, maka akan diproses secara organisasi.

Baca Juga:  Tinjau Pembangunan Jalan dan Foodcourt di Perbaungan, Wabup : Tingkatkan Perekonomian Masyarakat

“Saya sudah ngobrol dengan Ketua HMI Cabang Medan, agar itu diselidiki. Jika terbukti melanggar maka akan dipecat sebagai anggota. Kemaren ada yang mengaku aktivis HMI sudah alumni, dan satu lagi ketua Milinial Bersatu (sudah berapiliasi) kita juga sedang uji keanggotaannya,” ujarnya.

Ia juga menilai, aksi tersebut juga terlalu berlebihan, karena terkesan melemahkan jabatan Irjen Pol Agus Andrianto sebagai Kapolda Sumatera Utara.

“Kalau boleh pinjam istilah Sumut aksi itu sangat lebay. Kenapa rupanya Kapolda sehingga harus diselamatkan. Beliau itu jenderal dan penegak hukum, pastilah beliau tau apa yang harus dilakukannya. Aksi kemaren hanya untuk mengumbang Kapolda biar senang, padahal efeknya juga tidak ada,” jelasnya.

Baca Juga:  Lonjakan Penumpang Pada KA Datuk Belambangan dan Siantar Ekspres Saat Long Week End Kenaikan Yesus Kristus

Sebelumnya, ratusan massa menggelar aksi #KAMIBERSAMAKAPOLDASUMUT di seputaran Lapangan Merdeka Medan pada Jumat (8/3/2019).

Aksi itu digelar bersamaan dengan demo massa ormas Islam menuntut netralitas ASN dan Polri di Pemilu 2019, di depan Kantor DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Kota Medan. [KM-03]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.