MEDAN, KabarMedan.com | Merebaknya pandemi virus corona atau Covid-19 di dunia, termasuk Indonesia membuat korban terus berjatuhan. Data hingga 4 April 2020, Indonesia mencatat 2.092 kasus positif corona, dengan jumlah pasien meninggal mencapai 191 orang.
Tingginya jumlah angka kematian yang diakibatkan virus corona ini membuat Pemerintah menetapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dalam rangka percepatan penanganan corona virus disease.
Dari jumlah angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia, juga memakan korban jiwa dari kalangan dokter dan tenaga medis. Hal ini membuat Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi turut angkat bicara.
“Kalau saya yang meninggal, yang mau jadi Gubernur banyak. Tapi kalau dokter yang meninggal, harus menunggu dokter lain selesai pendidikan,” kata Edy Rahmayadi, seperti dikutip dari akun Facebook resmi Humas Sumut, Minggu (5/4/2020).
Edy menambahkan, dia tak mau ada dokter dan suster yang gugur karena terinfeksi virus corona.
“Kalian (dokter dan tenaga medis) pahlawan di masa seperti ini,” ujar Edy, yang juga merupakan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Utara.
Sebelumnya, Edy Rahmayadi pernah berjanji akan memberikan bantuan kepada tenaga medis yang meninggal dunia karena menangani virus corona. Edy berjanji akan menanggung sekolah anak tenaga medis yang meninggal dunia.
“Saya sudah menyiapkan apabila terjadi sesuatu, apa pun urusannya dan dia celaka, dia meninggal, kalau dia (dokter dan tenaga medis yang meninggal dunia) punya anak, akan saya tanggung sampai dia lulus kuliah,” kata Edy saat rapat bersama pimpinan rumah sakit se-Sumut, beberapa waktu lalu.
Bukan hanya soal sekolah. Edy mengaku juga telah menyiapkan santunan.
“Per petugas saya siapkan dana Rp50 juta,” ujar Edy.
Adapun, jumlah pasien positif Covid-19 di Sumatera Utara hingga 4 April 2020 mencapai 46 orang, dimana 5 diantaranya meninggal dunia.
Sumatera Utara sendiri mencatat kematian 1 orang dokter akibat positif terjangkit virus corona, sementara 1 orang dokter lain telah dinyatakan sembuh.
Untuk tenaga medis, tercatat 1 orang perawat yang positif terjangkit virus corona setelah tertular dari pasien yang telah meninggal dunia. [KM-01]