Eks Pengungsi Sinabung Kembangkan Penetasan Telur Puyuh

KARO, KabarMedan.com | Eks pengungsi Sinabung yang direlokasi di kawasan Siosar tahun 2015, mendapat pelatihan dari Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA).

Pelatihan yang diikuti sekitar 25 peserta merupakan program penguatan ekonomi, khususnya perempuan, melalui model alternatif livelihood peternakan puyuh. Jenis pelatihan berupa cara menetaskan telur puyuh.

Ismail Marzuki, program manager kegiatan ini menjelaskan, kegiatan dengan pelatih Rudi Candra bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan 25 orang perempuan yang tergabung dalam Kelompok Meriah Ukur untuk secara swadaya, dan berkelanjutan dapat menghasilkan day old quail (DOQ) atau bibit puyuh jenis Cortuix Japonica atau puyuh Jepang untuk diternakkan masyarakat asal Desa Suka Meriah tersebut nantinya.

Baca Juga:  KAI Divre I Sumut Layani 2,4 Juta Penumpang Selama 2024

“Target PKPA seluruh anggota kelompok Meriah Ukur tidak lagi membeli bibit puyuh, namun mereka dapat menetaskan sendiri. Nantinya kita harapkan mereka menjual bibit puyuh di pasaran, katanya, Jumat (2/3/2018).

Ia mengatakan, program PKPA ini merupakan dukungan dana dari Yayasan Dompet Dhuafa yang menghibahkan mesin tetas telur puyuh dengan kapasitas tetas 200 butir sebanyak lima unit kepada Kelompok Meriah Ukur.

Rudi Candra, pengusaha puyuh di Deli Serdang, menambahkan mesin tetas telur puyuh itu sesuai untuk pemula. Karena jika PKPA menghibahkan mesin dengan kapasitas lebih besar, maka faktor resiko kegagalan nantinya dapat menghambat kemajuan usaha tersebut.

Baca Juga:  Kejari Sergai Periksa Dua Saksi Baru Perkara Dugaan Penyalahgunaan Kredit Bank Plat Merah

“Mesin ini memang kapasitasnya kecil, tapi ini cocok untuk pengusaha pemula, apalagi mesinnya secara otomatis berputar sendiri sehingga telur secara merata dapat dipanasi, jadi mereka tidak terlalu repot mengurus penetasannya,” cetusnya.

Ismail Marzuki berharap, program yang telah mereka lakukan sembilan bulan tersebut dapat menjadi percontohan alternatif penguatan ekonomi ini bagi pengungsi Gunung Sinabung yang telah direlokasi. [KM-03]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.