Eksekusi Pengosongan Rumah Asrama Kodam di Medan Ricuh

MEDAN, KabarMedan.com | Pengosongan rumah dinas di Jalan Pancasila, Asrama Kodam I/BB, Rabu (9/9/2015), berlangsung ricuh karena keluarga penghuni menolak rumahnya dikosongkan. Eksekusi yang dilakukan puluhan prajurit TNI ini, mengosongkan 1 unit dari ratusan rumah yang akan ditertibkan di asrama itu.

Kericuhan bermula saat prajurit  TNI mengeluarkan paksa barang-barang dari dalam rumah. Penghuni yang merupakan keluarga purnawirawan R Gani tidak terima. Mereka berteriak dan berusaha menghalangi upaya petugas.

Meski mendapat protes dan sempat dihalangi, upaya pengosongan tetap berlangsung. Warga hanya bisa menyampaikan kekecewaannya dengan berteriak.

Baca Juga:  Puluhan Mahasiswa FDK UINSU Gelar Aksi, Desak Pembekuan Ormawa dan Penelusuran Calo Beasiswa KIP

“Suatu saat kalian akan pensiun, kalian dibuat seperti ini, bagaimana rasanya,” teriak Farida, salah seorang yang menolak penggusuran.

Selain itu, pengosongan paksa ini dinilai pilih kasih. Alasannya, hanya 400 dari 800 unit rumah di asrama Sunggal yang dikosongkan. “Jangan kami satu-satu dikosongkan. Beri kami solusi,” katanya.

Panglima Kodam I/Bukit Barisan Mayjend Lodewyk Pusung mengatakan, penertiban ini dilakukan karena masih banyak prajurit aktif yang terpaksa mengontrak di luar asrama. Kalau para purnawirawan keluar dari asrama itu, prajurit aktif bisa masuk ke sana. Menurut Lodewyk, dia meneruskan kebijakan Pangdam sebelumnya dan telah ada proses sebelum penertiban dilakukan.

Baca Juga:  Operasi Zebra Toba 2024 di Sergai, Puluhan Pengendara Terjaring Razia

“Saya sudah koordinasikan dengan senior-senior, mengimbau dan mengajak mereka untuk melihat kami yang masih dinas. Terus terang saja, masih banyak prajurit saya yang terpaksa tinggal di luar asrama,” pungkas Lodewyk. [KM-03]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.