Erick Thohir Kesal dengan Kebijakan Thailand dan Jepang Singkirkan Indonesia

JAKARTA, KabarMedan.com | Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir secara terbuka mengungkapkan kekecewaannya terhadap negara tetangga yaitu Thailand dan Jepang. Kebijakan yang dianggap menyingkirkan Indonesia menjadi alasan kekecewaannya, yaitu di sektor pariwisata dan penempatan investasi.

Thailand sebelumnya mengeluarkan pengumuman 38 negara yang bisa masuk ke negaranya, namun tidak ada nama Indonesia di dalamnya.

Erick merasa kecewa karena tidak diperhitungkan sebagai negara yang diizinkan untuk masuk ke negara tersebut setelah Thailand kembali membuka pariwisatanya.

“Saya tidak anti asing, tapi tadi di mobil agak kesal. Kalau saya lihat, banyak negara-negara itu penanganan Covid jauh lebih jelek dari kita, Malaysia dan lain-lain, kita nggak, artinya apa? Mereka nggak fair ke kita,” ungkapnya, dikutip Sabtu (23/20/2021).

Baca Juga:  Pelaku Pembunuhan Anak di Pantai Cermin Diciduk, Kedua Betis Dibedil Karena Melawan Saat Akan Ditangkap

Erick menegaskan, hal seperti ini akan menjadi catatan baginya untuk mengambil kebijakan ke depannya.

Sebab, meski Indonesia dan Thailand bertetangga, namun konsep business to business perlu diperhitungkan secara matang.

Selain Thailand, Erick juga mengaku kesal dengan Jepang karena memilih untuk berinvestasi untuk mobil hybrid di Thailand, ketimbang Indonesia. Padahal, selama ini Indonesia adalah pasar terbesar untuk mobil Jepang.

“Selama ini mereka menggenjot pasar mobil kita yang terbesar di Asean, yang dapat investasi besar dari Jepang untuk mobil hybrid mereka (Thailand). Sudah waktunya kita hitung-hitungan dengan negara lain,” tegasnya.

Baca Juga:  Hakim Tolak Gugatan Praperadilan, Keluarga dan Pengacara Protes ke Kejari Sergai

Sebelumnya, Thailand memang baru mengumumkan turis yang berasal dari 46 negara untuk masuk tanpa karantina mulai 1 November 2021 dengan syarat pelaku wisata sudah divaksin.

Beberapa negara yang masuk diantaranya adalah Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Australia, China hingga Amerika Serikat.

Namun, Indonesia tidak masuk dalam daftar 46 negara yang diizinkan untuk masuk ke negara tersebut.

Awalnya, pemerintah Thailand pekan lalu mengumumkan untuk membuka pintu kepada turis dari 10 negara.

Namun, jumlahnya bertambah untuk membangkitkan sektor pariwisata dan sektor lainnya yang babak belur karena pandemi. [KM-07]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.