Gubsu: Terapkan 8 Fungsi Keluarga Untuk Pembentukan Karakter

NIAS, KabarMedan.com | Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi, mengajak segenap masyarakat menerapkan 8 fungsi keluarga terutama untuk membentuk karakter dan kepribadian anak.

‘’Kedelapan fungsi keluarga itu adalah fungsi agama, sosial, cinta kasih, perlindungan, ekonomi, pendidikan, lingkungan dan fungsi reproduksi,’’ tegas Gubsu pada peringatan Hari Keluarga Nasional XXIII Tingkat Sumut, di Lapangan Merdeka Gunung Sitoli, Nias, Jumat (16/9/2016).

Dalam kesempatan itu, Erry menegaskan untuk membangun karakter bangsa, maka dibutuhkan keluarga yang berkarakter sebagai pondasi utama. Dan mewujudkan keluarga berkarakter hanya bisa dilakukan melalui pendidikan awal di dalam keluarga. Pendidikan awal itu dapat dilakukan dengan cara menerapkan delapan fungsi keluarga.

“Dengan menerapkan delapan fungsi keluarga, kita dapat membentuk karakter dan kepribadian anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Di dalam keluarga kita membangun generasi manusia yang utuh,  artinya membangun dari segala aspek, yaitu aspek kesehatan, pendidikan, karakter dan budi pekerti yang luhur,” jelas Erry.

Menurutnya setiap orang, setiap SDM harus terus dibangun dan diberdayakan melalui program KB. “Pada peringatan Hari Keluarga ini saya memberi hormat kepada seluruh keluarga yang ada di Sumut, terutama kepada para ibu yang memiliki andil dalam membangun keluarga Indonesia,” cetus Erry.

Baca Juga:  KAI Divre I Sumut Gelar Aksi Bersih Lintas di Sepanjang Jalur Medan-Bandar Kalipah

Sementara, Kepala BKKBN Pusat Surya, Candra Surapaty mengatakan, bahwa secara kuantitas penduduk  harus dikendalikan demikian juga kualitas penduduk perlu terus ditingkatkan. Bangsa Indonesia menghadapi kondisi kependudukan yang disebut bonus demografi dimana jumlah penduduk usia produktif mencapai 60%.

‘’Bonus demogragi ibarat pedang bermata dua yang bisa menjadi anugerah namun bisa menjadi bencana kependudukan. Syaratnya SDM manusia berlualitas. Harus punya kompetensi dan karakter,” ucapnya.

Dia juga menjelaskan, rata-rata lama bersekolah orang Indonesia sekarang 7,6 tahun yang berarti tingkat pendidikan rata-rata orang Indonesia hanya sampai tingkat SMP kelas 2. Selain kompetensi yang masih rendah, karakter kita juga masih lemah, diantaranya tidak mau kerja keras, tidak mau belajar dan bekerjasmaa. “Lebih penting karakter dari pada kompetensi. Bung Karno bilang bangsa yang tidak berkarakter akan jadi bangsa kuli.

Sementara itu, Ketua umum Panitia Harganas 2016 yaitu Ketua TP PKK Sumut, Evi Diana Erry Nuradi menjelaskan, peringatan Harganas 2016 disi dengan berbagai kegiatan seperti senam lansia dan pengobatan gratis, pemberian peralatan KB  gratis, menyelenggarakan 22 kategori lomba, penyerahan alat teknologi TTG kepada Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) dan pameran. Peserta Harganas 2016 para stakeholder mitra kerja dan penggerak BKKBN. Kegiatan pameran dan gelar dagang Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera

Baca Juga:  Polres Serdang Bedagai Berikan Bantuan Kepada Korban Kebakaran di Teluk Mengkudu

Hari Keluarga dijelaskan Evi Diana adalah wujud kepedulian pemerintah sebagai upaya menjadikan keluarga subjek dan objek pembangunan. “Keluarga tempat berkembang anak-anak untuk menjadi manusia berkualitas,” ujarnya.

Pelaksanaan puncak Harganas 2016 berlangsung meriah yang juga menampilkan atraksi lompat batu khas Nias. Gubsu Erry Nuradi beserta Ketua BKKBN dan para Bupati/Wali Kota ikut menari tarian khas Nias beserta para lanjut usia dan generasi muda.

Sedangkan Bupati Nias Sokhi’atulo Laoli menjelaskan, kendala yang dihadapi pihaknya dalam mensukseskan program KB. Diantaranya personil petugas lapangan KB masih terbatas di Nias maupun Kabupaten/Kota lain di Kepuluan Nias. Khususnya di Nias, dengan jumlah Desa 170 desa,  hanya ada 3 orang PLKB definitif, yang lainnya tugas rangkap sebagai PNS dan tenaga kesehatan.

Dia berharap perhatian pusat, terlebih mulai tahun 2017 PLKB diambil alih pusat. “Sangat diharapkan perhatian dan dukungan dari kepala BKKBN untuk memenuhi kebuthan PLKB di Nias,” pungkasnya. [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.