Istri Pasien Covid-19 di Toba: Benar Suamiku Coba Tularkan Virus ke Warga

MEDAN, KabarMedan.com | Istri dari pasien Covid-19 yang sempat viral akibat dipukul oleh warga beramai-ramai membenarkan kalau suaminya Salamat Sianipar berupaya menyebarkan virus kepada masyarakat di daerah Siguti, Desa Pardomuan, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba, Sumatera Utara.

“Karena mencoba menularkan Virus Covid-19 kepada keluarga dan warga, suami ku itu pun terpaksa diamankan,” katanya, Minggu (25/7/2021).

Risma Sitorus menyampaikan bahwa sang suami kabur dari tempat isolasi mandiri dan kembali ke rumah dalam kondisi yang mengalami depresi akibat dinyatakan positif Covid-19.

“Pada Kamis 22 Juli 2021 sekira Pukul 17.00 WIB suami ku keluar dari rumah sembari meludahi tangannya mencoba menyentuh warga yang berada didekat dengan berteriak dirinya tidak terpapar Covid-19,” tuturnya.

Baca Juga:  Rekonstruksi Kasus Suami Bunuh Istri Saat Siaran Langsung di Medsos Digelar, Tujuh Adegan Diperagakan

Ia tak menyangka ternyata tindakan suaminya membuat warga desa marah hingga mengamankan Salamat Sianipar dengan menggunakan kayu. Namun aksi warga tersebut gagal, Salamat kembali berhasil kabur ke hutan.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan pada Jumat 23 Juli 2021 Pukul 10.00 WIB, Selamat Sianipar kembali ditemukan warga se tempat di depan Gereja HKBP dan mengamankannya dengan cara menggunakan bambu untuk menjaga jarak, karena yang bersangkutan selalu meludahi dan ingin memeluk warga.

“Kemudian Pukul 11.00 WIB Selamat Sianipar berhasil diamankan lalu diantarkan ke Rumah Sakit Umum Daerah  Porsea. Namun pada malam harinya ia kembali kabur dari rumah sakit,” ungkapnya.

Baca Juga:  Warga Gerah, Tuntut Sekdes Lubuk Bayas Mundur dari Jabatan, Dipergoki Warga di Rumah WIL

Tepat pada Sabtu 24 Juli 2021 sekira Pukul 11.30 WIB, Risma menuturkan Selamat Sianipar akhirnya ditemukan di depan Perumahan Del Sitorus di Desa Siantar Narumonda VI, Kecamatan Siantar Narumonda dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Porsea.

Hal senada juga disampaikan, Erik Sianipar keluarga dari Selamat Sianipar mengaku tidak ada maksud untuk melakukan pengianayaan tetapi ingin mengamankan saudaranya tersebut. Sebab, kondisi Selamat Sianipar positif Covid-19.

“Dengan menggunakan kayu dan bambu sebagai upaya menjaga jarak agat tidak tertular Covid-19 cara saya bersama warga untuk mengamankan Selamat Sianipar,” pungkasnya. [KM-06]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.