MERAUKE, KabarMedan.com |itu Produksi padi di kabupaten Merauke setiap tahun bertambah. Kemampuan Merauke untuk memproduksi hasil pertanian, khususnya beras untuk ASN di Papua sudah terpenuhi, tapi untuk memenuhi kebutuhan Papua dan Papua Barat masih memerlukan pengembangan lahan lebih lanjut.
“Dibutuhkan tambahan lahan sekitar 165 000 hektare untuk memenuhi kebutuhan beras di Papua dan Papua barat,” kata Ratna Lauce, kepala Dinas Pertanian kabupaten Merauke kepada wartawan di Media Center Kominfo PON XX Merauke, 28 September 2021.
Ratna menjelaskan total potensi lahan pertanian di Merauke lebih dari 1,28 juta hectare. Dari total luas lahan itu, lahan yang baru tertanami sebanyak 148.665 ha. Luas itu terdiri dari luas tanaman pangan hak penggunaan lahan (APL), hortikultura, perkebunan dan tanaman pangan hutan produksi konversi (HPK)
“Potensi lahan pertanian di Kabupaten Merauke sangat besar. Bahkan, kami [Kab. Merauke] memiliki potensi tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan di Provinsi Papua. Kami siap memberikan sumbangan pangan di luar Papua,” tambah Ratna.
Bahkan, dia menambahkan, komoditas pangan Merauke juga didisitribusikan ke Maluku selain juga sudah sampai di sejumlah pelabuhan di Jawa, seperti Surabaya, Semarang dan Jakarta.
butuhan pangan nasional.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Konsumsi Penganekaragaman dan Keamanan Pangan, Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Merauke Tersisius Andreas Kasman Rimbayana mengatakan pada tahun tanam 2021 dinas itu menargetkan produksi beras petani Merauke untuk dua kali musim tanam tahun 2021 sebesar 157,694, 28 ton.
Target itu merupakan hasil produksi pada musim tanam rendengan maupun tanam dua kali atau gadu yang di kelola secara mandiri petani Merauke. Target tersebut masih rasional dengan sasaran luas lahan pada musim tanam 2021 seluas 63.000- 65.000 hektare atau meningkat 2.000 hektare dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Untuk keperluan PON XX Papua klaster Merauke, kebutuhan makanan para atlet dan official bahkan penonton sudah bisa dipenuhi dari produksi Merauke. Diperkirakan atlet, official dan pendukung tamu yang aktif di klaster Merauke diperkirakan berjumlah 7000 orang.
Sementara itu Kepala Bidang Keswan, Dinas Peternakan, kabupaten Merauke,Retno PH mengatakan bahwa di Merauke itu semuanya bisa terpenuhi sebagai sumber pangan yang sehat, kecuali susu. Oleh sebab itu, pihaknya sedang berkoordinasi untuk mengembangkan kambing ettawa untuk menjadi sumber produksi susu.
Adapun untuk pengembangan sayur mayur keluarga, pemerintah kabupaten telah membentuk sekitar 50 wanita tani. Luasan lahannya diperkirakan sekitar 10 ha. Lahan itu ditanami Lombok, sayuran, dan bumbu dapur lainnya.
“Tingkat ketersediaan sayur ada, tapi tidak diimbangi oleh tingkat kesadaran masyarkaat untuk konsumsi yang benar dan seimbang,” katanya dalam konferensi pers di Media Center Kominfo Merauke untuk PON XX.
Kendala yang dihadapi petani adalah kualitas yang belum stabil, sehingga masih membutuhkan peningkatan pengelolaan proses tumbuh dan hasil panennya. Sampai saat ini hanya beberapa jenis yang sudah mendapat sertifikasi kualitas, antara lain bawang merah dan cabai.
Pada kesempatan itu, Tersisius menekankan pihaknya menjamin ketersediaan pangan selama penyeleggaraan PON di Merauke. Ia menuturkan, telah menyediakan cadagangan pangan untuk 1753 orang atlet dan official dari 6 cabor yang dipertandingkan di Merauke. “Sudah tersedia sekitar 6 ton beras premium dan medium dan 7 ton daging.”
Perlu diketahui, sejak 2015, Merauke dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai salah satu lumbung pangan nasional. Sejak 2015 itu telah disediakan luas lahan 1,2 juta ha, yang dikembangkan untuk produksi padi dan sagu. Dari luasan itu, baru 148 ha lebih yang sudah diolah dan mampu menghasilkan padi untuk keperluan 75 persen kebutuhan ASN seluruh Papua
Bahkan Presiden Joko Widodo tidak hanya ingin menjadikan Kabupaten Merauke sebagai lumbung pangan nasional, Presiden juga bercita-cita kabupaten yang berada di ujung Timur NKRI ini sebagai lumbung pangan nasional dan dunia. Penegasan itu disampaikan Presiden Jokowi usai acara seremonial panen raya padi seluas 300 hektare di Kampung Wapeko, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Papua pada 10 Mei 2015.
Menurut Presiden, Merauke memiliki lahan kurang lebih 4,6 juta hektar yang berpotensi untuk dibuat persawahan, namun setelah diindetifikasi, hanya 1,2 juta hektar yang bisa dikerjakan oleh pemerintah Kabupaten Merauke dan sisanya 3,4 juta hektar akan dikerjakan pemerintah pusat.[KM-04]