Kalimantan Timur Siap Migrasi ke TV Digital 

Para penari Topi Seraung dalam Pertunjukan virtual kesenian rakyat Kalimantan Timur di Studio TVRI Kalimantan Timur.

JAKARTA, KabarMedan.com | Indonesia sedang menata infrastruktur digital. Langkah awal penataan salah satunya dengan melakukan peralihan sistem penyiaran TV Analog ke TV Digital atau yang disebut Analog Switch Off (ASO). 

Gambaran penting migrasi TV digital terlihat dari berbagai manfaat yang didapatkan. TV Digital meningkatkan kualitas tayangan menjadi lebih bersih gambarnya, jernih suaranya, dan canggih teknologinya, serta beragam programnya.

Semua manfaat itu gratis. Masyarakat tidak perlu membayar bulanan atau membeli pulsa untuk menikmatinya karena bukan streaming internet

Berbagai pemangku kepentingan bidang penyiaran juga merasakan manfaatnya. Hal itu disampaikan Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika, Rosarita Niken Widiastuti dalam Sosialisasi Daring Migrasi TV Digital, belum lama ini.

Manfaatnya yaitu efisiensi penggunaan spektrum frekuensi, efisiensi infrastruktur industri penyiaran, peningkatan kualitas penyiaran, mempertahankan diversity of ownership, mendukung diversity of content dan menumbuhkan industri konten.

“Selain itu, mendapatkan digital dividend yang nantinya dapat digunakan kepentingan pengembangan infrastruktur broadband dan kebencanaan, serta membawa Indonesia menuju persaingan dunia penyiaran secara global,” demikian paparan Niken.

Kementerian Kominfo telah merancang proses peralihan menuju TV Digital menjadi tiga tahap. Rancangan ini mempertimbangkan rujukan standar yang ditetapkan International Telecommunication Union (ITU), misalnya kondisi geografis, luas wilayah, keterbatasan frekuensi radio dan kemampuan teknologi siaran digital.

Provinsi Kalimantan Timur masuk tahap pertama penghentian siaran TV Analog dilakukan pada 30 April 2022 yaitu pada wilayah siaran Kalimantan-1 (Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Samarinda, Kota Bontang, Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan), dan Kalimantan-2 (Kabupaten Penajam Paser Utara, Kota Balikpapan).

Dukungan dari Berbagai Pihak

Peralihan ke TV Digital yang membawa banyak manfaat bagi masyarakat mendapat dukungan dari pemimpin daerah. Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Hadi Mulyadi mengatakan menyambut siaran digital.

“Kami ucapkan terima kasih kepada Pemerintah yang membawa kemajuan bagi masyarakat,” katanya. 

Senada dengan Wakil Gubernur, Kepala Dinas Kominfo Kalimantan Timur Muhammad Faisal menyatakan kesiapan masyarakat menghadapi migrasi siaran digital.

“Kesiapannya sudah siap, terutama yang lokal. 8 dari 10 TV lokal sudah migrasi dan hanya tinggal menunggu detik-detik berakhirnya TV analog”.

Terkait dengan kesiapan infrastruktur, Ketua KPID Kalimantan Timur Akbar Ciptanto mengatakan dari 6 penyelenggara MUX di Kalimantan Timur semuanya sudah aktif dan sudah ada 26 channel TV yang sudah bersiaran secara digital.

Ayo Beralih ke TV Digital 

Peralihan ke TV Digital membawa kemajuan dan menghadirkan tayangan berkualitas. Langkah yang perlu dilakukan adalah melakukan pengecekan apakah televisi di rumah sudah siap digital atau belum.

Kalau sudah siap digital (dilengkapi tuner standar DVBT2) cukup pindai ulang. Apabila TV anda masih analog atau tabung, tidak perlu mengganti antena UHF lama dan cukup dengan menambahkan Set Top Box (STB).

Bagi rumah tangga miskin, pemerintah menyediakan bantuan STB. “Kita akan koordinasi dengan Kementerian Sosial, data dari sana, yang biasa mendapatkan BLT dan punya TV yang akan diberikan bantuan STB,” demikian disampaikan Dirjen SDPPI Kemenkominfo, Ismail. 

Bagi masyarakat yang mampu tentu didorong untuk segera beralih. Pemerintah terus mempermudah migrasi TV Digital dengan mendorong ketersediaan STB. Produksi STB dibuat masif sehingga harga STB semakin terjangkau.

Masyarakat bisa mendapatkannya melalui toko elektronik sekitar tempat tinggal atau di toko online/ marketplace. [KM-01]

[Tim Komunikasi dan Edukasi Publik Migrasi TV Digital, Kemenkominfo]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.