DELISERDANG, KabarMedan.com | Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengingatkan seluruh pengurus, pelatih dan atlet serta orangtua agar mempersiapkan diri sejak dini untuk melahirkan bibit generasi muda olahraga guna mendulang medali sebanyak mungkin pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 mendatang.
Oleh karena itu, ia mengapresiasi siapapun yang terkait, melakukan persiapan dari diri sendiri.
Hal ini disampaikan Gubsu, pada acara Penutupan Kejuaraan Bulutangkis Tingkat Provinsi tahun 2021, di GOR Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Jalan PBSI Kelurahan Kenangan Baru, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang, Kamis (30/12/2021).
“Saya hadir ini dalam rangka membesarkan Sumut, dalam bidang olahraga terkhusus bulutangkis. Pasti semua sudah dengar bahwa PON 2024 ada di Sumut dan Aceh. Saya berharap prestasi bulutangkis itu ada di sini,” ucap Edy, sembari menutup kejuaraan yang dimenangi oleh Kota Medan sebagai juara umum.
Menurutnya, luasnya wilayah ditambah populasi di Sumut serta segala potensi yang ada harus bisa diunggulkan untuk merebut medali di setiap cabang olahraga, terutama emas.
Mengingat sebagai tuan rumah, memiliki peluang sekaligus tantangan tersendiri bagi semua pihak yang akan terlibat di dalam penyelenggaraan PON 2024.
“Jangan sampai di rumah kita, medali dibawa keluar. Ini bisa kita lakukan bersama, bersinergi antara pelatih, pemprov dan lainnya. Kita bersama-sama semuanya. Terkhusus anak-anak kita (atlet) yang disiapkan ke depan. Begitu juga orangtua yang harus membesarkan dan mengawal ini,” papar Edy.
Oleh karena itu, ia meminta agar seluruh pihak, memahami dan menjalankan tugas masing-masing dengan serius dan maksimal.
Alasan optimisme itu karena populasi Sumut adalah yang terbesar keempat di Indonesia. Sehingga cukup banyak pilihan dan kesempatan memilih atlet terbaik yang akan maju.
“Bulutangkis adalah keterampilan, yang disiapkan dengan berlatih. Siapa yang siap, mereka akan mampu menunjukkan talentanya dan meraih prestasi,” tandas Edy, yang kemudian meninjau lokasi gedung PBSI.
Sementara itu, Ketua Umum Pengprov PBSI Sumut Suripno Ngadimin mengatakan pesan Gubernur untuk mencari bibit atlet olahraga memang sejatinya dijalankan oleh pengurus cabang olahraga.
Karena itu, pihaknya mengklasifikasikan anak binaan dalam kategori pra usia dini, usia dini, anak-anak, pemula, remaja dan Taruna.
Dengan demikian, sikap ‘membeli pemain’ bisa dihindari dengan memaksimalkan pembinaan usia dini.
“Saya dengar langsung, dukungan pemerintah sangat positif. Sebagaimana kita lihat tadi pertandingan, semua anak-anak binaan, bukan pemain yang kita beli,” tandasnya. [KM-07]