MEDAN, KabarMedan.com | Dari data Laporan Hasil Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagub Sumut) Musa Rajekshah diketahui kekayaannya naik hampir 40 miliar rupiah.
Dalam LHKPN yang dilaporkan pada 31 Desember 2019, Musa Rajekshah memiliki kekayaan 17,9 miliar rupiah.
Masih dalam laporan itu, tanah dan bangunan yang dimiliki Wagub Sumut ini berada di sejumlah kota senilai 19,1 miliar rupiah.
Selain tanah dan bangunan, Musa Rajekshah tercatat memiliki sejumlah mobil dan sepeda motor senilai 15 miliar rupiah serta harta bergerak lainnya sebesar 2,7 miliar rupiah.
Musa Rajekshah juga memiliki surat berharga senilai 6,6 miliar rupiah, kas atau setara kas sebesar 8,4 miliar rupiah dan harta lainnya senilai 24,5 miliar rupiah.
Subtotal kekayaan Musa Rajekshah saat itu sebesar Rp76.654.569.466. Namun, ia juga tercatat memiliki utang sebesar 58,7 miliar sehingga total kekayaan nya pada 2019 sebesar 17,9 miliar rupiah.
Pada laporan terbaru yang dilaporkan pada 31 Desember 2020, tercatat kekayaannya mencapai 57,6 miliar rupiah atau naik sekitar 39,7 miliar rupiah. Dimana pada akhir 2019 hartanya sebesar 17,9 miliar rupiah dan di akhir 2020 meningkat menjadi 57,6 miliar rupiah.
Dalam laporan tahun 2020, Musa Rajekshah melaporkan memiliki tanah dan bangunan senilai 20,3 miliar rupiah di sejumlah daerah. Selain itu juga ada alat transportasi dan mesin senilai 14,7 miliar rupiah.
Ditambah harta bergerak lainnya sebesar 3,1 miliar rupiah dan surat berharga dengan nilai 6,6 miliar rupiah.
Dalam laporan itu, pria yang akrab dipanggil Ijeck ini juga melaporkan kas dan setara kas yang dimilikinya sebesar 35,5 miliar rupiah.
Harta lainnya yang dilaporkan sebesar 23,4 miliar rupiah. Tercatat subtotal kekayaan Wakil Gubernur Sumut ini mencapai Rp103.899.699.513.
Sementara untuk utang, tercatat sebesar 46,2 miliar rupiah. Sehingga total kekayaan Musa Rajekshah pada 2020 menjadi 57,6 miliar rupiah.
Harta Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Musa Rajekshah dalam periode 2019-2020 yang naik hampir 40 miliar rupiah, justru sebaliknya terjadi pada Gubsu Edy Rahmayadi.
Sementara itu, dari laman e-LHKPN KPK, harta Edy Rahmayadi justru terus mengalami penurunan yang tercatat sejak memulai jabatannya sebagai Gubernur Sumatera Utara atau sejak 2018.
Penurunan harta kekayaan Edy Rahmayadi berdasarkan data dari laman tersebut mencapai 8 miliar rupiah.
Edy Rahmayadi pertama kali melaporkan hartanya pada 5 Maret 2019, dimana harta yang dilaporkan merupakan kekayaan Edy pada 2018.
Dalam LHKPN periode 2018, Edy Rahmayadi tercatat memiliki 15 bidang tanah dan bangunan dengan total 15,9 miliar rupiah.
Tanah yang dimilikinya tersebar di daerah Medan, Bogor, Deli Serdang, Binjai serta Kampar Riau.
Selain itu, Edy juga memiliki harta berupa dua unit mobil Honda Jazz tahun 2011 dan 2015 dengan nilai total 360 juta rupiah.
Masih ada harta bergerak lain sebesar 193 juta rupiah serta kas dan setara kas sebesar 7,1 miliar rupiah. Sehingga harta Edy Rahmayadi di tahun 2018 sebesar 23,6 miliar rupiah.
Pada laporan LHKPN periode 2019, yaitu 18 Maret 2020 dimana laporan berisi harta di tahun 2019 Edy tercatat memiliki 15 bidang tanah dan bangunan bernilai 15,9 miliar rupiah. Masih ada juga harta bergerak lainnya senilai 193 juta rupiah.
Namun, pada LHKPN 2019 itu, Edy Rahmayadi tercatat tak lagi memiliki kendaraan. Harta berupa kas dan setara kas berkurang menjadi 645 juta rupiah. Sehingga total kekayaan Edy Rahmayadi pada 2019 menjadi 16,7 miliar rupiah.
Sementara pada laporan LHKPN periode 2020 pada 1 Februari 2021, harta Edy Rahmayadi semakin menyusut.
Edy dilaporkan memiliki 12 bidang tanah dan bangunan pada 2020 dengan total 12,1 miliar rupiah.
Dalam laporan tersebut, Edy tetap tak memiliki alat transportasi dengan harta bergerak senilai 193 juta rupiah.
Disamping itu masih ada kas dan setara kas sebesar 3 miliar rupiah dengan tak memiliki utang. Sehingga total harta Edy Rahmayadi pada 2020 berjumlah 15,3 miliar rupiah. [KM-07]
