Kelangkaan Solar Sebabkan Ratusan Nelayan di Kabupaten Asahan Tak Bisa Melaut

ASAHAN, KabarMedan.com | Ratusan nelayan yang berada di Desa Silo Baru, Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara gagal melaut dikarenakan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar langka. Karena merasa kesal mereka melakukan aksi mengibarkan bendera putih.

“Kami jenuh karena BBM langka. Sebagian besar dari kami terpaksa libur melaut karena tidak adanya bahan bakar untuk kapal. Makanya kami kibarkan bendera putih ini dengan tujuan ingin menyampaikan kalau kami sudah jemu dengan keadaan ini,” kata Awaluddin Samosir, salah satu nelayan.

Para nelayan berharap agar kondisi ini dapat kembali normal sehingga memudahkan mereka untuk mendapatkan BBM supaya bisa melaut lagi.

Baca Juga:  Panitia Natal Oikumene Sergai Matangkan Persiapan Jelang Perayaan Natal 2024

“Kalau saja BBM gak susah dicari, kami bisa melaut seperti biasa dan pulang per hari. Tapi sekarang sulit dapat BBM, menunggu dua hari mungkin baru bisa dapat,” ucapnya.

Kalaupun ada, para nelayan harus bayar mahal untuk mendapatkan BBM jenis solar tersebut. Itu dikarenakan harganya yang naik dan pembelian dengan jerigen sudah dibatasi oleh pihak Pertamina.

Selain itu, yang menjadi masalahnya terkadang mereka mendapatkan BBM dari along-along yang membuat harganya bertambah lebih mahal karena kondisi yang sulit dan jarak pembelian yang cukup jauh.

Baca Juga:  Jawa Sedulur Nusantara Dikukuhkan, Usung Harmoni dalam Keberagaman Sosial dan Budaya

Situasi seperti ini sudah berjalan selama satu bulan. Sejauh ini mereka bergantung kepada along-along dan SPBU Air Joman untuk mendapatkan BBM tersebut.

“Ratusan nelayan disini bergantung pada SPBU Air Joman itu. Kalau ada kendala disana, pasti kami gabisa melaut. Sedangkan kami gak punya ladang, jadi mata pencaharian kami ya cuma melaut aja,” kata Awaluddin. [KM-102]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.