Keluarga Ria Anjelina Siregar: Bukan Karena Kemewahan Kami Memilih RS Columbia Asia

Biaya perawatan Covid-19 di rumah sakit Columbia Asia Medan. (Foto: KM-07)

MEDAN, KabarMedan.com | Keluarga almarhumah Ria Anjelina Siregar kecewa dengan sikap pejabat kesehatan yang seolah menyepelekan kasus tagihan perawatan Covid-19 yang membludak.

Pasalnya, komentar yang diberikan seolah mengatakan pihak pasien yang berobat Covid-19 ke rumah sakit Columbia Asia Medan menginginkan kemewahan padahal tidak memiliki kemampuan.

Perihal pilihan keluarga menempatkan Ria Anjelina Siregar ke rumah sakit Columbia Asia Medan adalah karena saran dari beberapa keluarga dan tetangga di kampung halaman.

“Kami ini orang kampung kak, waktu keponakan saya mau dibawa tetangga, kerabat, sampai orang kampung sana bilang bawa aja ke rumah sakit columbia asia, bagus disana berobat. Ya namanya orang kampung, dengar berita rumah sakit banyak yang penuh,” papar Penggeng L. Harahap, kepada KabarMedan.com, Jumat (3/9).

Baca Juga:  Sambut Nataru 2024/2025, KAI Sumut Lakukan Penataan Stasiun Kisaran

Menurutnya, suami Ria Anjelina Siregar sendiri di awal perawatan sempat memberikan kabar kepada keluarga di kampung bahwa pelayanan rumah sakit itu bagus.

Suster yang ramah dan memberikan obat terbaik bagi para pasien.

“Dibilang suaminya sama kami, bagus kali tulang. Ada perawatnya yang bilang pak ini obat paling bagus yang kita kasihkan sama ibu, dijawab suaminya, oh bagus terima kasih suster. Namanya kami ini orang kampung ya percaya sajalah,” tambahnya.

Kekecewaan keluarga ketika ada kalangan pejabat kesehatan yang seolah mengolok pasien dan keluarga yang berobat ke rumah sakit Columbia Asia Medan adalah karena menginginkan kemewahan dan pelayanan yang luar biasa.

Baca Juga:  Mahkamah Syar’iyah jantho Aceh Besar : Kooperatif Kunci Pelaksanaan Persidangan Yang Tertib

Seharusnya, pejabat perhatikan bagaimana kondisi pasien, penuhnya rumah sakit dan informasi kesehatan lainnya.

“Lihat dulu kasusnya, bukan karena dengar rumah sakit Columbia Asia lantas bilang kami ingin kemewahan. Ga ada urusan kemewahan, ini urusan kesehatan,” terang Penggeng.

Ia berharap baik pihak pejabat kesehatan maupun pihak rumah sakit beritikad baik dalam melihat kasus tagihan perawatan Covid-19 keponakannya secara objektif.

Pihak keluarga menekankan yang dipersoalkan adalah bagaimana pelayanan hingga biaya yang tidak transparan yang diberikan pihak rumah sakit. [KM-07]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.