Korea Selatan Serius Kembangkan Energi Terbarukan di Sumut

MEDAN, KabarMedan.com | Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi menyebutkan, Pemerintah Korea Selatan melalui Green Tecnology Center Korea, serius mendorong energi terbarukan Sumatera Utara.

‘’Kami siap mendukung rencana Korea Environmental Industy dan Technology Instute (KEITI) membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung di Danau Toba,’’ kata Erry saat menerima kunjungan Center for Climate Technology Coorperation Director, Kyung Nam Shin, yang hadir bersama Ketua Komite II DPD RI, Parlindungan Purba, Selasa (14/3/2017).

Gubsu juga menyambut baik tindak lanjut rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung di Danau Toba.

“Ini sangat baik sekali karena dapat menambah pasokan listrik Sumut yang ramah lingkungan,” kata Erry.

Baca Juga:  Polres Serdang Bedagai Berikan Bantuan Kepada Korban Kebakaran di Teluk Mengkudu

Sebagai tindak lanjut kunjungan sebelumnya, KEITI yang menggandeng perusahaan LS IS (salah satu anak perusahaan LG), melakukan Studi Kelayakan (Feasibility Study/FS) pembangunan PLTS Terapung di Danau Toba pada Desember lalu.

Kyung Nam Shin menyatakan alasan tertarik mengembangkan energi terbarukan, karena Pemerintah Sumatera Utara cukup perduli dengan dengan persoalan lingkungan hidup. Apalagi kawasan Danau Toba telah ditetapkannya sebagai wisata dunia dan juga Geopark oleh UNESCO.

“Kami melihat ada kebutuhan listrik 210 Megawatt disana. Lebih 75 persen dari kebutuhan listrik itu menggunakan fosil dan kami tertarik menjadikan energi terbarukan. Oleh karena itu kami senang untuk membuat studi membangun listrik dengan energi terbarukan dengan tenaga surya. Jadi kita berharap PLN dapat memberikan atau mengizinkan pembangunan energiterbarukan di Sumut,” ujarnya.

Baca Juga:  KAI Divre I Sumut Gelar Aksi Bersih Lintas di Sepanjang Jalur Medan-Bandar Kalipah

Dijelaskan Kyung Nam Shin, Direktur PLN menyarankan pihaknya untuk menyerahkan hasil studi kelayakan Pemprovsu. Diawali dengan 10 MW, dalam jangka seminggu akan tambah kapasitas.

Diharapkan segalanya berjalan lancar, konstruksi dimulai pada September 2017 hingga Februari 2018. Pada awal Maret 2018 PLTS terapung dengan kapasitas 10 MW sudah beroperasi secara komersil. [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.